ADVERTISEMENT

Hore! Tahun 2022 Indonesia Berencana Stop Impor Obat-obatan, Alat Kesehatan Hingga Produksi Vaksin Sendiri

Selasa, 28 Desember 2021 12:00 WIB

Share
Presiden Joko Widodo. (foto: dok biro pers)
Presiden Joko Widodo. (foto: dok biro pers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Presiden RI Joko Widodo berkeinginan agar pemerintah Indonesia menghentikan impor alat kesehatan, obat-obatan maupun obat dan berharap semua itu dapat diproduksi sendiri di Indonesia.

“Alat-alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat, kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi dan kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita,” ujar Presiden dalam sambutannya saat melakukan groundbreaking Rumah Sakit (RS) Internasional Bali yang terletak di Kawasan Wisata Sanur, Kota Denpasar, Provinsi Bali, dikutip dari laman resmi BUMN pada Senin, (27/12/21).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menuturkan BUMN Indofarma akan fokus mengembangkan industri herbal, mengingat Indonesia kaya akan alam dan kulturnya sehingga dapat menekan impor bahan baku obat. 

“Industri herbal sendiri kita punya kekuatan Pak, memang kita mempunyai alam dan punya kultur mengenai industri herbal ini. Karena itu Indofarma kita akan fokus pengembangan industri herbal daripada pengobatan,” terang Erick dikutip dari laman resmi BUMN pada Senin, (27/12/21).

Erick menjelaskan pihaknya telah mengonsolidasikan klaster kesehatan BUMN yang merupakan bagian dari ekosistem untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian kesehatan.

“Kita tahu ekosistem ini menjadi kunci. Kalau kita berdiri sendiri-sendiri, akhirnya tentu kita tidak punya kekuatan yang terpadu untuk menahan gelombang yang terjadi ke depannya,” kata Erick Thohir dikutip dari laman resmi BUMN pada Senin, (27/12/21).

Saat inu, Bio Farma menjadi perusahaan induk (holding company) yang membawahi Kimia Farma, Indofarma, dan sejumlah rumah sakit yang berada di bawah Indonesia Healthcare Corporation (IHC).

Adanya Bio Farma diharapkan mampu membuka peluang bisnis dalam industri kesehatan seperti industri vaksin.

“Karena itu kita coba sekarang bekerja sama dengan berbagai pihak apakah merupakan vaksin mRNA atau protein rekombinan yang hari ini memang masih terus kita jajaki,” kata Erick dikutip dari laman BUMN pada Senin, (27/12/21).

Erick menuturkan bahwa Bio Farma telah memulai uji coba vaksin buatannya pada tanggal 13 Desember 2021. Ia optimis Bio Farma mampu memproduksi vaksin sehingga tahun depan Indonesia dapat menekan impor vaksin.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT