Hadeuh, Hasil Survei Elektabilitas Prabowo Dinilai Stagnan, Masih Bisa Disalip Capres Lain
Hasil survei menunjukkan Prabowo Subianto, terus unggul elektabilitasnya dalam bursa Capres, elektabilitas Prabowo masih stagnan, ada kemungkinan bisa disalip capres lainnya,
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hasil survei menunjukkan Prabowo Subianto terus unggul elektabilitasnya dalam bursa Capres dibandingkan beberapa nama lainnya.
Namun, menurut Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Dr Ujang Komarudin, hasil survei sekarang belum tentu mencerminkan kondisi politik sesungguhnya untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Tingginya elektabilitas sekarang belum tentu tinggi besok, apalagi hasil survei Prabowo dianggap masih stagnan," terang Ujang yang dihubungi di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review mengungkapkan, elektabilitas Prabowo berdasarkan hasil survei jaraknya tidak jauh dengan capres lainnya, seperti Ganjar Pranowo dan juga Anies Baswedan.
"Saya menilai hasil survei elektabilitas Prabowo masih stagnan, dan ada kemungkinan bisa disalip apres lainnya," terang Ujang.
Ia menambahkan dalam tiga tahun ke depan menuju Pilpres 2024 dinamika masih terus terjadi, dan itu akan mempengaruhi elektabilitas capres tersebut.
"Bisa jadi elektabilitas Prabowo dua bulan ke depan turun, dan tersalip oleh capres lainnya. Jadi naik, turun elektabilitas seorang capres kemungkinan masih bisa terjadi," tegas Ujang.
Ia menandaskan lainnya halnya, kalau elektabilitas Prabowo itu sudah mencapai angka 60 persen maka itu sulit untuk disalip, sekarang masih di bawah 30 persen," papar Ujang.
Ia menjelaskan bahwa hasil survei itu umum yang menggambarkan tentang peta capres yang ada sekarang ini yang memiliki elektabilitas tinggi jika Pilpres diadakan sekarang.
Sebab itu, lanjut Ujang, masyarakat agar tidak terpengaruh dengan hasil survei, tapi tetap memperhatikan track record (catatan) dari sekarang seorang capres untuk menentukan pilihan pada Pilpres 2024.
Ia mengutarakan ada berbagai pertimbangan masyarakat dalam menentukan pilihan kepada capres tertentu, dan masyarakat sudah semakin cerdas untuk menentukan pilihan tersebut.
"Untuk pencalonan Prabowo sebagai capres akan menghadapi tantangan karena sepertinya ada kekecewaan, khususnya dari kelompok Islam, termasuk kelompok 212 yang pernah mendukungnya pada Pilpres lalu," Ujang menambahkan. (*)
Pengamat politik UIA Dr Ujang Komarudin. (dok pribadi)