JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sidang kasus Unlawful Killing KM 50 Laskar FPI di tol Jakarta-Cikampek digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (21/12/2021).
Saksi ahli sebut balistik forensik, Arif Sumirat di sidang dugaan kasus Unlawful Killing Laskar FPI membeberkan jenis senjata yang dipakai terdakwa Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda M Yusmin Ohorella saat insiden penembakan pada empat Laskar FPI.
"Jadi diminta penyidik untuk memeriksa barang bukti yang barang bukti itu ada di dalam mobil (Xenia Silver). Kemudian kita lakukan olah TKP dan ada beberapa barang bukti serpihan kemudian selongsong dan senjata api," ucap Arif di persidangan, Selasa (21/12/2021).
Menurutnya, hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan dari dua senjata yang disita sebagai barang bukti, termasuk 13 titik serpihan anak peluru dan sembilan selosong peluru.
Dari situ terungkap, senjata handgun atau pistol berjenis CZ dan Sig Sauer yang dipakai untuk menembak empat laskar FPI itu.
Senjata itu merupakan senjata yang dipakai untuk menembak empat laskar FPI, yakni Lutfi Hakim, Muhamad Suci Khadavi Poetra, Akhmad Sofiyan dan M. Reza.
Adapun keempat orang tersebut berada di dalam Mobil Xenia Silver untuk dibawa ke Polda Metro Jaya.
"Dari 9 selongsong kita bandingkan ke setiap senjata ada empat selongsong yang satu senjata CZ. Kemudian ada lima dari sembilan selongsong yang berasal dari pistol Sig Sauer," sebutnya. Arif menambahkan, keyakinan penggunaan senjata api pabrikan asal swiss Sig Sauer dan CZ asal Republik Ceko itu ditemukan hasil yang identik berdasarkan hasil pemeriksaan perbandingan dengan senjata lain yang sejenis.
"Sehingga disitu didapat kesamaan antara selongsong, ada garis halus dan sama itu (senjata CZ dan Sig Sauer) bisa kita katakan identik," katanya.
Temuan Residu Mesiu di Jenazah
Saksi ahli residu dari Mabes Polri, Azizah Nur Istiadzah menjelaskan tentang temuan residu mesiu yang ada di sejumlah titik, termasuk pada jenazah enam laskar FPI.
"Kami mengambil residu dari mobil Xenia silver (yang dipakai untuk membawa 4 laskar FPI). Kemudian kami ambil dari 6 jenazah, yang pada saat itu di RS Polri," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya juga mengambil dan memeriksa senjata api pabrikan asal swiss Sig Sauer dan CZ asal Republik Ceko itu, di situ ditemukan pula residu mesiu.
Selain itu, pihaknya juga menenukan residu mesiu dari 9 pakaian yang dikirimkan oleh penyidik, yang mana merupakan pakaian milik 6 Laskar FPI.
"Yang kami cari dari pemeriksaan residu itu ada 3 unsur, diantaranya timbal dan helium. Lalu, di CZ dan Sig Sauer juga ditemukan, yang artinya senjata itu pernah ditembakan," tuturnya.
Dia menambahkan, temuan residu juga didapatkan di 6 titik, khususnya di dalam mobil mobil Silver yang dipakai untuk membawa 4 laskar FPI, misalnya saja di depan jok depan bagian jok sopir dan penumpang.
Dari 6 titik itu, ada lima titik yang mengandung residu mesiunya. (adji)