ADVERTISEMENT

Wow! Negara Ini Bakal Beri Denda Lebih dari Rp200 Juta ke Warganya yang Masih Menolak Dapatkan Vaksin Covid-19

Jumat, 17 Desember 2021 13:54 WIB

Share
Hasil tangkap layar rekaman video penyuntikan vaksin kosong. (ist)
Hasil tangkap layar rekaman video penyuntikan vaksin kosong. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

AUSTRIA, POSKOTA.CO.ID - Austria akan melayangkan denda pidana hingga $15.862 atau sekitar Rp228 juta per tahun jika masih ada warganya yang menolak vaksinasi Covid-19.

Langkah tersebut dilakukan demi menindak keraguan vaksin di tengah kekhawatiran pasien Omicron berpotensi membanjiri rumah sakit.

Melansir dari laman NYPost, Austria membuat mandate untuk warganya segera mendapat suntikan vaksinasi terhadap virus corona wajib mulai Februari dan seterusnya.

Itu terjadi ketika jumlah kematian akibat kasus virus corona di Eropa dapat melonjak 700 ribu lagi pada musim dingin ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan.

Pemerintah Austria yang dipimpin konservatif hari ini memberikan rincian rencananya untuk membuat vaksin virus corona wajib.

Kebijakan itu akan berlaku untuk orang berusia 14 tahun ke atas dan penangguhan menghadapi denda hingga 3.965 US dollar atau sekitar Rp57 juta setiap tiga bulan.

Baru ada sekitar 68 persen populasi Austria divaksinasi penuh terhadap Covid-19, salah satu tingkat terendah di Eropa barat.

Banyak orang Austria yang masih merasa skeptis tentang vaksin, pandangan yang didorong oleh Partai Kebebasan sayap kanan, yang terbesar ketiga di parlemen.

Ketika infeksi mencatat rekor tiga minggu lalu, pemerintah mengumumkan penguncian nasional keempat dan mengatakan akan membuat vaksinasi wajib untuk semua, negara Uni Eropa pertama yang melakukannya.

Menteri Urusan Konstitusi Karoline Edtstadler mengatakan: “Kami tidak ingin menghukum orang yang tidak divaksinasi. Kami ingin memenangkan hati mereka dan meyakinkan mereka untuk divaksinasi.”

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT