POSKOTA.CO.ID - Viral perbedaan ujian praktek surat izin mengemudi (SIM) untuk kendaraan motor di Indonesia dengan negara Taiwan. Indonesia fokus pada keahlian mengemudi motor sedang Taiwan fokus pada praktek patuh rambu lalu lintas.
Perbedaan ujian praktek SIM untuk kendaraan bermotor ini sebenarnya hari ini banyak akun yang memposting video tersebut.
Namun akun yang pertama kali membagikan perbedaan ujian praktek SIM C ini adalah akun Twitter @txtdrbekasi pada Kamis (9/12/2021).
Dalam video terlihat mencolok perbedaan ujian praktek tersebut. Di Indonesia terlihat sangat sulit untuk dinyatakan lolos mendapatkan SIM C.
Sedangkan untuk negara Taiwan dalam ujian prakteknya diperkirakan peserta ujian praktek hanya fokus dengan tata tertib rambu lalu lintas dengan jalur yang telah disediakan.
Sementara di Indonesia peserta ujian harus mampu melalui rintangan-rintangan dengan jalur yang sangat sulit.
Setelah dibandingkan, banyak netizen yang mengaku heran dengan ujian SIM C di Indonesia.
"Pantes pada jago nyalip truk di Narogong," cuit txtdrbekasi pada Kamis (9/12/2021).
Menanggapiujian praktek tersebut, tidak sedikit netizen yang menyoroti terkait sulitnya ujian SIM C di Indonesia dibandingkan dengan Taiwan.
Umumnya netizen beranggapan ujian SIM C sengaja dipersulit agar para pemohon menggunakan jasa calo dalam proses pembuatannya.
Ada juga yang menyindir dengan mengatakan ujian pembuatan SIM C di Indonesia disesuaikan dengan infrastruktur jalan yang berlubang dan rusak.
Dalam unggahan video tersebut akun Twitter @txtdrbekasi menyindir perilaku para pengendara sepeda motor di Indonesia yang melakukan ugal-ugalan di jalan raya.
"Tes gak masuk akal blas. Di jalan raya mana ada lintasan zig zag & angka 8?," cuit akun Twitter @wiraaditama10.
"Waktu bikin sim di sesi ini gagal ya sudah pulang kan, 2 minggu kemudian dateng lagi karena butuh banget SIM C soalnya di kampus sering banget ada razia terus kata polisinya mau di lolosin ga, yaa saya mau lah namanya juga butuh banget eh di lolosin tanpa test lagi wkwkwkw," cuit @cizzcakee membalas cuitan @txtdrbekasi
9, 2021Pantes pada jago nyalip truk di Narogong pic.twitter.com/jcSexL9Xrh
— IG : TxtdariBekasi (@txtdrbekasi)
Sementara itu pembuatan SIM bagi masyarakat Indonesia sebelum pandemic Covid-19, pengemudi diwajibkan memiliki SIM jika ingin mengendarai kendaraan bermotor atau mobil.
Berikut syarat-syarat pengajuan SIM yang berlaku sebelum pandemic Covid-19.
- Minimal usia membuat SIM C adalah 17.
- Wajib memiliki KTP.
- Sehat secara jasmani.
- Mengisi formulir permohonan
- Saat pembuatan SIM dianjurkan berpakaian rapih, sopan, dan bersepatu.
- Lulus ujian teori, ujian praktik, dan ujian keterampilan melalui simulator (tidak mutlak).
- Hal lain yang perlu dipersiapkan untuk membuat SIM C adalah membawa KTP asli dan menyediakan fotokopi KTP sebanyak 4 lembar.
Umumnya pada poin 6 pada ujian praktek peserta ujian mengalami kegagalan.
Terdapat dua tahap ujian permohonan pembuatan SIM adalah ujian teori, jika dalam ujia tersebut lolos peserta akan dipanggil untuk menjalani ujia praktik.
Setelah dinyatakan lolos dari ujian teori peserta selanjutnya menjalanu ujian prakik dengan media simulator yang telah disediakan.
Jika dalam masing-masing ujian teori atau ujian praktik peserta akan menjalani serangkaian tes kembali pada dua minggu selanjutnya. Pengulangalan dalam jangka dua minggu berlaku seterusnya hingga peserta dinyatakan lolos.
Peserta ujian akan dicetak apabila peserta dinyatakan lolos di tahap ujian praktek.
Peserta sebelum mengambil SIM C akan melakukan pemotretan foto SIM, membubuhkan tanda tangan, serta sidik jari pada sistem komputer.
Hal ini akan secara otomatis menjadi identitas pribadi peserta pembuat SIM. (Winanto)