Nah Ini Dia: Mulanya Berjualan Buah Akhirnya Dapat Buah Lain. (ilustrator: Ucha)

Nah Ini Dia

Mulanya Berjualan Buah Akhirnya Dapat Buah Lain

Jumat 10 Des 2021, 07:00 WIB

HEBAT nian Nusrat, 35, sebagai pedagang buah di Sampit (Kalteng). Tiap hari cium durian dan mangga masak, akhirnya bisa cium dosen Heny, 33. Bahkan dari jualan buah itu pula, Nusrat dapat buah yang lain. Tapi setelah kisah asmara dosen dan pedagang buah itu ketahuan suami, berakhir di kantor polisi.

Sekarang profesi dosen dalam sorotan, sampai-sampai Mendikbud & Ristek perlu bikin aturan untuk mengawasi dosen-dosen cabul di kampus negri. Soalnya di mana-mana terjadi dosen menodai mahasiswanya berkaitan dengan studinya di kampus. Misalnya jika mau skripsinya lancar, harus melayani kebutuhan ranjang. Bila ingin dapat nilai B, harus (B)ubuk dulu bersama dosen. Mencermati aturan Menteri Nadiem Makarim, ada yang memaknai bahwa sepanjang suka sama suka tidak masalah.

Heny seorang dosen PTS di Sampit juga dalam sorotan, tapi bukan oleh Mendikbud Nadiem Makarim, melainkan oleh masyarakat Sampit itu sendiri. Soalnya, gara-gara urusan yang sempit-sempit dia tega mengkhianati suami, untuk bercinta dengan seorang penjual buah Nusrat yang ganteng dan enerjik. Ini bukan sekali dua kali, tapi sudah lusinan!

 Kisahnya dimulai ketika pulang mengajar di kampus Bu Dosen beli buah di Taman Kota Sampit, tempatnya Nusrat berjualan. Kadang beli mangga, kadang manggis dan pernah pula durian. Saking seringya beli buah pada Nusrat, akhirnya si tukang buah berani minta nomer WA bu dosen. Kapan-kapan ada buah baru yang datang, Bu Dosen akan diberi tahu.

Sejak itu percakapan mereka tak hanya seputar buah saja. Lewat HP keduanya bisa ngobrol soal pribadi. Dan dari situ pula bibit-bibit cinta mulai bersemi antar keduanya. Dosen Heny jadi lupa akan suaminya di rumah. Kini perhatiannya justru ke Nusrat yang profesinya hanya tukang buah. Tapi meski di Kalteng, rupanya Bu Dosen termasuk aliran pak Bendot juga. Sebab ketika disoal hati nurani jawabnya enteng saja, “Biar hanya tukang buah yang penting rasanya Bung......!”

Lho, lho, soal tukang buah  kok jadi belok soal rasa segala, memangnya sudah pernah nyobain, apa? Betul! Sebab ketika cinta itu telah membahana, keduanya jadi menanggalkan profesi masing-masing, lalu menanggalkan baju-baju mereka untuk berhubungan intim bak suami istri. Maka mujur sekali pedagang buah Nusrat ini, karena pada akhirnya berhasil pula mengunduh buah yang lain.

Sejak itu manakala ketemu, Nusrat – Heny pasti berhubungan intim, kadang di Sampit tapi kadang nginep pula di hotel di Palangkaraya. Sampai pada suatu saat ketahuan oleh suami. Tapi suami Heny ini sangat penyabar. Meski marah tapi bisa memaafkan, sehingga setelah dapat peringatan tertulis Heny masih diterima jadi istri. Syaratnya hanya satu, tidak mengulangi lagi perilaku mesumnya.

Tapi rupanya Heny dosen yang badung juga. Hanya sebulan dia patuh pada PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Mesum)-nya yang non Covid-19. Setelah itu, begitu ketemu Nusrat Heny lalu begituan lagi. Total jendral sudah 12 kali keduanya melakukan hubungan intim bak suami istri.

Tapi pada hubungan mesum yang ke-12 itulah semuanya jadi berakhir. Sang suami berhasil menangkap basah Heny di sebuah wisma bilangan Seth Aji, Palangka Raya. Kali ini sudah tak ada lagi ampun bagimu. Heny dan Nusrat digelandang ke Polres Palangka Raya untuk diproses hukum. Dalam pemeriksaan dosen Heny mengakui susah melupakan si tukang buah karena servisnya sangat memuaskan.

Biasanya cium durian dan mangga, kini Nusrat bisa cium bu dosen. (GTS)

Tags:
Mulanya Berjualan BuahAkhirnya Dapat Buah Lainsebagai pedagang buahTiap hari cium durian dan mangga masakakhirnya bisa cium dosen Heny

Administrator

Reporter

Administrator

Editor