ADVERTISEMENT

Mahfud MD Minta Baznas Membuat Program Kreatif, Kerja Sama dengan BNPP Mengentaskan Kemiskinan di Wilayah Perbatasan

Jumat, 10 Desember 2021 04:16 WIB

Share
Ketua Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah Mahfud MD bersama anggota  Badan Amil Zakat Nasional (ist)
Ketua Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah Mahfud MD bersama anggota  Badan Amil Zakat Nasional (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah Mahfud MD, meminta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) agar membuat program yang kreatif misal bekerja sama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).mengentaskan kemiskinan di wilayah-wilayah perbatasan.

Hal ini ditegaskan Mahfud MD saat memberikan Keynote Speech pada Rakernas, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tahun 2022, di Jakarta, Rabu (8/12/2021) malam.

"Sekarang bisa dipikirkan kreasinya, bukan hanya dibagi mentah yang jangka pendek, tapi dibuat untuk menghidupkan ekonomi yang bermanfaat mengentaskan kemiskinan," papar Mahfud yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Kemanan (Menko Polhukam) ini.

Dalam Rakernas BAZNAS bertema "Menjadi Lembaga Utama Menyejahterakan Umat" ini, Mahfud memaparkan potensi zakat di Indoensia sangat besar, apalagi, lanjut Mahfud ditambah dengan sedekah yang oleh Imam Ghazali disebut sebagai 'kebaikan tambahan'.

"BAZNAS harus menjadi lembaga utama kesejahteraan umat, tidak membiarkan kemiskinan. Karena kalau kita membiarkan kemiskinan itu menurut Allah sebagai pendusta agama," papar mahfud sembari mengutip Ayat dalam surat Al-Ma'un.

Kenapa BAZNAS harus ikut menyejahterakan? tanyak Mahfud, kerena kesejahteraan umat adalah tujuan negara. "Adanya negara menurut Islam adalah untuk kemaslahatan umat, sesuai dengan Maqashid asy-syariah berdirinya sebuah negara," ujar Mahfud yang juga alumni Pondok Pesantren Al-Mardhiyah, Pamekasan, Madura ini.

Diakhir pidatonya, Mahfud mengingatkan para pengelola BAZNAS agar selalu terbuka, akuntable dengan pola kerja yang efisien.

"Pengelolaan harus efisien, terbuka, akuntabel, Contohnya: Umar ibn Abdul Azis menerima surat dari Abu Bakar ibn Hazm, minta tambahan jatah kertas untuk administrasi negara. Kata khalifah: Runcingkan penamu, Rapatkan Tulisanmu, karena aku tak suka membelanjakan harta umat Islam untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi mereka," pungkas Mahfud.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua BAZNAS KH. Noor Achmad mengucapkan terima kasih pada Menko Polhukam Mahfud MD atas kepeduliannya terhadap Badan Amil Zakat Nasional. Menurutnya, selama ini Mahfud dinilai banyak membantu dan membuka jaringan dalam pengembangan BAZNAS.

"Pak Menko, pak Mahfud MD adalah orang yang paling perduli terhadap Baznas, kita dibukakan jaringan dan itu akan terus kami lanjutkan," ujar mantan ketua Asosiasi Rektor dan PTNU se Indonesia ini. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT