ADVERTISEMENT

Ternyata Benar, Varian Omicron Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi Ulang Covid-19, Begini Penjelasannya

Kamis, 9 Desember 2021 10:41 WIB

Share
Ilustrasi Varian Covid-19 (pixabay/Crissa )
Ilustrasi Varian Covid-19 (pixabay/Crissa )

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

AFRIKA, POSKOTA.CO.ID - Sebuah studi pra-cetak dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa varian Omicron dari SARS-CoV-2 (Covid-19) tiga kali lebih mungkin menginfeksi orang daripada varian sebelumnya.

Kemampuan untuk menghindari kekebalan dari infeksi sebelumnya dapat menyebabkan penyebaran varian Omicron menjadi cepat.

Untuk penelitian yang belum menjalani tinjauan sejawat, para peneliti dengan cepat menganalisis 2.796.982 kasus SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi di Afrika Selatan.

Semua infeksi varian Omicron pertama telah terjadi setidaknya 90 hari sebelum tanggal 27 November 2021.

Menyadur laporan dari laman Medical News Today, para peneliti mengidentifikasi infeksi primer dan dugaan infeksi berulang.

Mereka menganggap siapa pun yang dites positif lagi lebih dari 90 hari setelah tes positif pertama mereka akan memiliki infeksi ulang dengan SARS-CoV-2.

Tim menganalisis apakah ada perbedaan risiko infeksi ulang selama gelombang pertama, kedua, dan ketiga.

Gelombang kedua didominasi varian Beta, gelombang ketiga didominasi varian Delta, dan para ahli berasumsi bahwa varian Omicron mendominasi reinfeksi sejak November 2021.

Mereka menilai risiko relatif lebih tinggi dari infeksi ulang di antara populasi dalam gelombang apa pun sebagai indikasi pelarian kekebalan oleh virus.

Pelarian kekebalan berarti bahwa virus dapat menghindari kekebalan yang diperoleh melalui infeksi atau vaksinasi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT