Istri Korban Begal di Kemayoran: Saya Gak Habis Pikir, Dia Gak Mikir Dosa, Gak Takut Siksa Neraka

Kamis 09 Des 2021, 20:35 WIB
Yanti (kanan) istri IA korban begal di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (8/12/2021) malam. (Foto/Poskota.co.id/Cr10)

Yanti (kanan) istri IA korban begal di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (8/12/2021) malam. (Foto/Poskota.co.id/Cr10)

POSKOTA.CO.ID - Korban pembunuhan oleh ulah begal di Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi duka mendalam bagi Yanti (36), istri korban yang berprofesi sebagai ojek online tersebut.

IA (38) menjadi korban penikaman oleh begal di Jalan Letjend Suprapto, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021) malam.

Yanti mengaku tak menyangka, jika suaminya mengalami peristiwa tragis.

Seperti diketahui, jika IA rampok dengan kekerasan oleh begal, di mana Handphone milik korban raib.

Namun, bukan hanya barang berharga korban yang raib, nyawa IA juga tak terselamatkan akibat luka tusukan yang dilakukan pelaku begal.

Yanti menceritakan, jika sang suami merupakan sosok yang baik, bahkan diyakini tak memiliki musuh di luar rumah.

Selain itu, menurutnya, sang suami merupakan sosok yang pendiam, agamis, penyabar, dan tidak usil terhadap orang lain.

"Suami saya sih orangnya gak banyak omong, sering ke mushola, gak usil sama orang lain, sama penyabar. Gak yakin kalau dia punya musuh di luar," kata dia kepada Poskota.co.id (9/12/2021).

Sebelum kejadian, tuturnya, suaminya memang meminta izin pamit untuk berangkat kerja mengantarkan barang ke daerah Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Lanjutnya, suaminya itu beberapa hari sebelumnya juga sempat bercerita terkait keluhannya yang sulit untuk tidur nyenyak.

"Beberapa hari sebelum kejadian, memang suami saya cerita ke saya, ngeluh lah gak bisa tidur. Tidurnya susah karena selalu ngerasa badannya panas terus pada sakit juga. Kayak berasa abis dipukulin sama orang," terang Yanti.

Selain itu, Yanti menambahkan, bahwa ketika sang suami akan berangkat mengambil barang untuk diantarkan ke Sumur Batu. Dirinya sempat meminta kepada sang suami untuk ikut menemani seperti biasanya. Namun, sang suami melarang Yanti karena alasan akan turun hujan.

"Tadinya saya juga pengen ikut ajak anak saya yang paling kecil. Karena kan itu emang bukan order dari aplikasi. Terlebih itu cuma mau anter paket doang gak narik lagi, langsung pulang begitu paket diterima. Apalagi emang biasa saya ikut dia buat nemenin," imbuh dia.

"Tapi pas malem itu tumben banget dia ngelarang saya buat ikut. Kata dia mau hujan gausah ikut. Nanti anak-anak nangis kalo gak ada saya di rumah, mereka gak bisa tidur nanti. Udah kamu di rumah aja jagain anak-anak. Dia bilang begitu sama saya," sambung Yanti menirukan ucapan suaminya.

Terakhir, Yanti merasa tak habis pikir akan adanya tindak kejahatan di waktu yang terbilang masih ramai untuk ukuran waktu kota seperti Jakarta.

"Yang saya dapat dari saksi, suami saya jatoh di dekat halte TransJakarta itu sekitar pukul 21.00 WIB. Dan langsung di bawa ke RS Islam Jakarta sama supir bajaj yang kebetulan ada di lokasi," papar dia.

"Tapi saya gak habis pikir, kok ada sih orang yang bisa sejahat itu. Kalo emang dia mau ambil HP suami saya apa perlu dia sampe ngebunuh? Kalo dia mau motornya, apa perlu juga dia ngebunuh? Saya mah ikhlas kalo emang itu motor atau HP yang diambil, asal nyawa suami saya selamat, badannya juga gak diapa-apain. Tapi kan ini mah udah kayak Iblis tindakannya. Gak punya hati, gak mikir dosa, gak takut sama siksa neraka," Pungkas Ibu 3 orang anak tersebut.

Untuk diketahui, korban IA (38) dikebumikan pada (9/12/2021) siang sekitar pukul 14.00 di Tempat Pamakaman Umum (TPU), Menteng Pulo dengan meninggalkan 1 orang istri dan 3 orang anak masing-masing berusia 15 tahun untuk anak pertama, 10 tahun untuk anak kedua, dan 1 tahun 8 bulan untuk anaknya yang masih balita. (DIMS/*)

Berita Terkait

News Update