INGGRIS, POSKOTA.CO.ID - Direktur National Institutes of Health (NIH), Dr Francis Collins menyebut bahwa Omicron kemungkinan bukan jadi varian Covid-19 terakhir yang akan menyebabkan "banyak kekhawatiran".
Dr Francis Collins meyakini bahwa aka nada banyak varian yang kemungkinan terus bermutasi dari virus corona asli yang muncul dari Wuhan, China.
"Sangat mungkin bahwa ini bukan varian terakhir yang muncul yang akan menarik banyak perhatian dan banyak perhatian," kata Collins, dikutip dari laman NYPost pada Kamis (9/12/2021).
Dr Collins berspekulasi bahwa Omicron berkembang pada orang yang memiliki gangguan kekebalan dan pernah terinfeksi dengan variasi lain dari virus.
“Yang ini memang memiliki jumlah mutasi terbesar yang pernah kami lihat sejauh ini, Omicron, dengan sekitar 50 mutasi, dibandingkan dengan virus asli Wuhan,” kata Collins.
“Dan sepertinya mereka mungkin muncul pada individu dengan gangguan kekebalan, ini adalah hipotesis tetapi tampaknya masuk akal, yang tidak dapat sepenuhnya melawan virus.
“Jadi, itu tetap dalam sistem, mungkin selama berbulan-bulan, pada orang itu sampai mereka akhirnya bisa mengatasinya. Dan itu, tentu saja, situasi yang sempurna bagi virus untuk dapat mengambil mutasi tambahan di sepanjang jalan.” ucapnya menambahkan.
Dia mengatakan kemungkinan skenario serupa akan terjadi dan mungkin bisa memunculkan serta menghasilkan varian lain.
“Sejauh itu akan terus terjadi jika kita tidak memiliki perlindungan kekebalan yang memadai di seluruh dunia, ya, kita mungkin akan melihat sesuatu dan kita harus menggunakan beberapa huruf lain dalam alfabet Yunani,” tuturnya.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan Omicron sebagai varian kekhawatiran, meskipun belum diketahui apakah itu menyebabkan penyakit yang lebih parah atau resisten terhadap vaksin.
Sejak varian pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, telah menyebar ke lebih dari 40 negara di dunia. (cr03)