Sampaikan Kabar Kurang Sedap, Menko PMK: Ada Korban Awan Panas Gunung Semeru yang Alami Luka Bakar Sampai 80 Persen

Senin 06 Des 2021, 13:08 WIB
Menko Bidang PMK Muhadjir Effendy. (Foto/dok. Kemenko PMK)

Menko Bidang PMK Muhadjir Effendy. (Foto/dok. Kemenko PMK)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy menyebut bahwa saat ini tercatat ada 16 korban luka bakar akibat guguran awan panas Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Hingga saat ini 16 korban itu tengah mendapat perawatan secara intensif di RSUD Pasirian.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menko PMK Muhadjir Effendy saat menggelar siaran pers, di Jakarta pada Senin (6/12/2021).

"Ada korban yang alami luka bakar sampai 80 persen. Karena itu, ini sedang kami perhatikan secara khusus untuk korban-korban ini yang terbakar," kata Muhadjir Effendy, dikutip dari PMJ News.

Muhadjir juga mengatakan bahwa ada 6 orang yang mengalami luka bakar hingga 80 persen.

Para korban saat ini sudah iklasifikasikan sebagai pasien kritis di RSUD Pasirian.

Secara tegas Muhadjir menuturkan kalau pihak pemerintah saat ini masih terus berusaha keras untuk bisa menyelamatkan korban akibat awan panas guguran di Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021).

"Sesuai arahan Bapak Presiden, setiap ada bencana seperti ini yang diprioritaskan adalah keselamatan korban,” imbuh Muhadjir.

“Terutama mereka yang cedera, yang kesakitan itu harus betul-betul mendapatkan perawatan maksimal," ucapnya menambahkan.

Sekadar informasi, bukan hanya luka bakar saja tetapi ada juga korban yang mengalami cedera karena tertimpa reruntuhan bangunan pasca Gunung Semeru meletus.

Sementara itu, korban meninggal akibat meletusnya Gunung Api Semeru, di Kabupaten Lumajang Jawa Timur kini bertambah.

Semula ditemukan adanya 14 korban jiwa akibat awan panas Gunung Semeru, tetapi kini bertambah satu menjadi 15 korban meninggal dunia.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Manajer Pusat Pengendalian Ops Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur, Dino Andalananto.

"Ada tambahan satu lagi korban meninggal dunia, jadi total 15. Cuma tambahan satu belum dirilis," kata Dino sebagaimana dikutip PosKota.co.id dari laman PMJ News pada Senin (6/12/2021).

Dino juga memberikan klarifikasi bahwa peristiwa meletusnya Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu bukan merupakan erupsi.

Peristiwa yang terjadi itu disebut oleh Dino sebagai bencana awan panas guguran yang terjadi di Gunung Semeru. (cr03)

Berita Terkait
News Update