PERLU gerak cepat. Itulah yang harus dilakukan oleh semua pihak menyikapi bencana alam, termasuk erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Sikap tanggap darurat seperti diperintahkan Presiden Jokowi kepada jajarannya wajib direspons dengan cepat.
PERLU gerak cepat. Itulah yang harus dilakukan oleh semua pihak menyikapi bencana alam, termasuk erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Sekecil apapun bencana yang terjadi, gerak cepat ( gercep) wajib dilakukan, apalagi yang menimbulkan banyak korban jiwa dan harta benda..
Kita tentu mengapresiasi gerak cepat sejumlah pihak, utamanya institusi yang memang bertanggung jawab langsung terhadap musibah dan bencana, sebut saja BNPB ( Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, Basarnas, TNI/Polri dan pemda setempat serta pihak terkait.
Sikap tanggap darurat seperti diperintahkan Presiden Jokowi kepada jajarannya wajib direspons dengan cepat dengan mengerahkan segala daya dan upaya, infrastruktur dan pendanaan.
Tanggap darurat dibutuhkan menyusul bencana yang terjadi telah mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat, melumpuhkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat.
Yang dibutuhkan adalah membangun peduli korban bencana untuk memulihkan kehidupannya. Yang berarti peduli atas kebutuhan hidupnya dan fasilitas keseharian korban bencana. Kepedulian sosial perlu dibangkitkan melalui keteladanan para pejabat dan tokoh masyarakat.
Ini tidaklah sulit, mengingat karakter gotong royong sudah menjadi jati diri bangsa kita sejak dulu kala. Tinggal bagaimana mengemasnya sehingga aksi peduli sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari gerakan tanggap darurat bencana yang saat ini sangat dibutuhkan.
Hadirnya sejumlah ormas yang membuka dapur umum, mengevakuasi para korban bencana serta membagikan sembako, menjadi wujud nyata adanya sikap kegotong royongan.
Yang dibutuhkan saat sekarang, pasca erupsi adalah pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan terhadap korban, penanganan para pengungsi, serta pemulihan sarana dan prasarana.
Serangkaian kegiatan tersebut tentu membutuhkan keterlibatan banyak pihak, tak hanya pemerintah, aparat, juga organisasi sosial kemasyarakatan dari berbagai latar belakang. Makin banyak yang peduli, tentu akan semakin baik.
Hadirnya pejabat negara sangat dibutuhkan. Tak hanya untuk memastikan hadirnya negara di tengah rakyatnya yang sedang berduka. Tak cukup sebatas memberikan bantuan. Tetapi, bagaimana menularkan rasa empati publik kepada mereka yang sedang tertimpa bencana.
Melalui aksi nyata menggerakkan masyarakat membangun kebersamaan dan kepedulian sosial dalam mengatasi masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Disinilah perlunya keteladanan.
Gerak cepat dan tanggap darurat diperlukan dalam situasi apapun. Tak hanya ketika bencana terjadi, juga sebelum dan sesudah bencana terjadi. Sikap semacam ini juga dibutuhkan bukan karena ada bencana, tetapi dalam menghadapi setiap problema. Termasuk di era pandemi Covid-19 sekarang ini berikut dampak yang menyertainya.
Gerak cepat dan tanggap darurat untuk mencegah situasi buruk akibat pandemi.Segera mengatasi, jika situasi terburuk terjadi.
Mari kita gelorakan gerak cepat dan tanggap darurat melalui aksi peduli sosial terhadap sesama. Mari kita mulai dari diri sendiri. ( jokles).