JAKARTA, POSKOTA.CO ID - Kepekaan sosial tidak dimiliki semua orang, tetapi hal itu ada dalam diri Hoiriyah yang menggerakan PAUD Inklusi di Priok, POMU, Jakarta Utara.
Oleh dikarenakan, di sana ada persoalan yang mengetuk hati nuraninya. Ada 332 anak berkebutuhan khusus di Jakarta Utara membutuhkan pendidikan dini itu.
"Persoalannya, di sana tidak ada PAUD Inklusi di Jakarta Utara. Kalau ingin memaksakan diri mencari di wilayah lain, harga layanan terapi cukup mahal," katanya, Minggu (5/12/2021).
Hoiriyah bergerak bersama pegiat literasi pendidikan inklusi yang memiliki skill untuk penanganan anak berkebutuhan khusus.
Untuk itu, dirinya bersama pegiat inklusi itu menghadirkan Inclusive Learning Centre demi memberikan kemudahan informasi, lokasi, dan biaya pelayanan PAUD tersebut.
Layanan di sana juga memberikan edukasi kepada para orang tua anak berkebutuhan khusus dengan fasilitas yang bisa akses yang cukup mudah.
"Para orang tua anak berkebutuhan khusus akan nyaman dengan pendampingan dari 20 tenaga pendidik yang mana 85 persennya sudah tersertifikasi melalui BNSP," ujarnya.
Pusat pembelajaran inklusi itu menghadirkan terapi, diagnosa, pelatihan dan parenting dengan pembiayaan terjangkau serta fasilitas yang memadai.
"Kami juga memiliki keberpihakan kepada yatim, piatu, dan dhuafa. Selain itu juga penumbuhan kesadaran lingkungan sejak dini," ujarnya.
Hoiriyah yang merupakan binaan dari Indonesia Power (IP) itu bisa menjawab kebutuhan masyarakat lewat program yang dijalankan.
Menjawab persoalan tidak adanya standarisasi PAUD inklusi dengan menghadirkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) inklusi.
Selain itu, ada persoalan minimnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan dijawab dengan program modul pembelajaran berbasis lingkungan.
"Untuk persoalan 332 anak berkebutuhan khusus diatasi dengan aplikasi Setapa Gizi (Seribu Hari Tahap Kehidupan)," tuturnya.
Anak berkebutuhan khusus di sana juga turut diberikan pengetahuan soal permasalahan lingkungan.
Sebab, diberikan pemahaman bagaimana cara pemanfaatan produk pengolahan air limbah sebesar 18,75 kg/bulan sebagai pupuk kompos. Program itu berkontribusi dalam penurunan timbangan limbah non B3.
Lihat juga video “Banjir Rob Kembali Rendam Rumah 2.739 KK di Teluknaga Tangerang”. (youtube/poskota tv)
Pemahaman lainnya juga lewat transfer pengetahuan tata cara pengomposan yang baik dan benar kepada orang tua dan anak berkebutuhan khusus.
"Kami juga melakukan kegiatan urban farming untuk mengurangi emisi dan sosialisasi pembelajaran tatap muka di masa pandemi covid-19," ujarnya. (yh)