BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Seorang istri salah seorang korban yang tewas pada peristiwa Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR) tepat di pintu keluar Bintaro, Jakarta Selatan, pada Jumat (26/11/2021) malam, angkat bicara terkait peristiwa tragis tersebut.
Lasti Silitonga, istri dari Poltak Pasaribu korban tewas pada penembakan tersebut mengatakan jika suaminya itu sempat dibawa ke RS Polri Kramat Jati, namun pada Minggu (28/11/2021) lalu, korban meninggal dunia.
Diungkapkan Lasti, jika saat itu memang korban Poltak Pasaribu bersama dengan tiga orang lainnya, yaitu Charles (sopir) M Aruan, Poltak Pasaribu dan satu orang lagi ia tidak kenal.
Mereka berempat berada didalam mobil plat B-2235-TRA.
Menurut penuturan sang sopir (Charles), para rombongan tersebut memang mengikuti salah seorang pejabat tinggi dari Jakarta.
Yang dikatakan Lasti dari penuturan Charles, jika pejabat tinggi tersebut membawa seorang perempuan lalu mengarah ke salah satu hotel di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Meski dikatakan tengah membuntuti, rombongan suaminya tersebut tidak melakukan perlawanan.
Pada saat di tengah tol tersebut, suami dan rombongannya sempat disuruh berhenti, namun menolak dan memilih berhenti pada pintu keluar Bintaro.
"Saya dengar ini versi sopir yah, membuntuti seseorang yang keluarga pejabat tinggi dibilang gitu, disuruh minggir sama yang polisi ini, jadi kan tadinya nggak tahu polisi itukan,” ujar Lasti Silitonga, Kamis (02/11/2021) siang.
Penembakan Terjadi di Tol Exit Bintaro.
Suaminya dan temanya yang berada di mobil tersebut, langsung ditembaki orang tak dikenal, yang berhenti di depan mobilnya.
Adapun setelah penembakan tersebut, pelaku langsung melarikan diri.
“Orang itu berhenti, turun seseorang dari depan langsung nembak. Kalau sopir kiranya itu dia (polisi) nembakin ke atas, datang lagi seseorang itu terus yang dari kaca samping ditembak juga. Nah kena, jadi dua kali tembakan ke mobil itu,” sambung Lasti.
“Nah sekarang, baru tahu itu polisi yang nembak. Karena sudah tertangkap baru tahu ini polisi,” ucapnya kembali.
Kepada Charles, Lasti berharap kepada keterangan sopir tersebut, jika romobongan Poltak Pasaribu tidak melakukan perlawanan.
"Ya aku berkabar ke sopir bagaimana keadaan saat itu, dia bilang nggak ada perlawanan, boro-boro kita ditanya, boro-boro ditanya kita siapa, kenapa kalian buntuti si A itulah (yang dimaksud pejabat yang dibuntuti),” terangnya.
Atas hal tersebut ia ingin kepolisian dapat mengusut tuntas peristiwa penembakan tersebut.
Apalagi suaminya yang juga korban diduga sebagai pelaku kriminalitas.
“Iya apa mereka seakan-akan mereka ini ada tumbuk-tumbukan (berantem), itu. Padahal itu benar gak adanya? saya tanya itu ke sopir. Soalnya, kita lihat di pemberitaan itu yang kesaksian dari Polda, disitu kalian berempat seakan akan membuat kejahatan kriminal,” pungkasnya.
Sementara Poskota.co.id masih berusaha menghubungi Charles sopir dari rombongan yang tertembak tersebut, namun dari yang bersangkutan belum merespon. (kontributor/ihsan fahmi)