ADVERTISEMENT
Bukan Gegara Setan Budeg, Ternyata Ini Penyebab Utama Orang Bisa Tertabrak Kereta Api di Pintu Perlintasan
Rabu, 24 November 2021 14:39 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kazuhiro mengatakan ini mungkin membuat orang secara keliru percaya bahwa mereka melihat lingkungan mereka.
Bukan hanya penglihatan yang terpengaruh. Wanita itu diyakini gagal menangkap isyarat audio bahwa dia dalam bahaya.
Profesor Edagawa Yoshikuni dari Universitas Waseda adalah seorang ahli fungsi otak. Dia mengatakan smartphone dirancang untuk menarik perhatian kita dan wanita itu mungkin begitu asyik dengan layarnya sehingga otaknya memblokir informasi lain.
Edagawa mengatakan otak manusia tidak dibangun untuk menangani banyak informasi secara bersamaan. Sebaliknya, itu hanya berfokus pada satu.
Mata atau telinga kita mungkin menerima sinyal lain tetapi otak kita belum tentu mengerti apa artinya.
Penyelidikan atas kecelakaan itu menemukan bahwa wanita itu berjalan melintasi rel di tempat yang sama setiap hari.
Edagawa mengatakan bahwa keakrabannya dengan lingkungan mungkin telah memberinya rasa aman yang salah.
Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo mengatakan ambulans dipanggil 196 kali di ibu kota antara 2016 dan 2020 untuk kecelakaan yang melibatkan orang-orang yang berjalan atau bersepeda sambil melihat smartphone mereka. Para korban mencakup semua kelompok umur.
Insiden ini telah memicu seruan untuk melarang penggunaan smartphone saat berjalan.
Kota Yamato, Prefektur Kanagawa memberlakukan larangan seperti itu pada tahun 2020. Meskipun itu adalah peraturan tanpa hukuman, tampaknya telah berhasil.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT