Indonesia Electric Motor Show 2021, Ajang Riset dan Inovasi Kesiapan Industri Kendaraan Listrik Berbasis Baterai

Rabu 24 Nov 2021, 13:34 WIB
Indonesia Electric Motor Show 2021, ajang riset dan inovasi kesiapan industri kendaraan listrik berbasis baterai. (Foto/muhamad ichsan)

Indonesia Electric Motor Show 2021, ajang riset dan inovasi kesiapan industri kendaraan listrik berbasis baterai. (Foto/muhamad ichsan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Mendukung industri dalam negeri dari sisi riset dan inovasi teknologi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) kembali menggelar Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 di Serpong, pada 24-26 November 2021.

Penjualan kendaraan listrik sendiri di Indonesia pada dua tahun terakhir meningkat cukup pesat.

Berdasarkan data jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari Kementerian Perhubungan, untuk kendaraan listrik roda empat, kenaikan terbesar ada pada tahun 2021.

Tercatat penjualan mencapai empat kali lebih besar hingga Agustus 2021, dibandingkan sepanjang 2020.

Sedangkan berdasarkan data per Agustus 2021, untuk penerbitan SRUT kendaraan roda dua kenaikannya tiga kali lebih besar, yaitu mencapai 7526.

Mendukung industri dalam negeri dari sisi riset dan inovasi teknologi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) kembali menggelar Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 di Serpong, pada 24-26 November 2021.

Meskipun masih jauh di bawah penjualan kendaraan konvensional, trend menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia dalam menggunakan kendaraan listrik.

Beberapa kendala seperti harga kendaraan listrik, harga baterai, dukungan purna jual, dan ketersediaan infrastruktur masih menjadi kekhawatiran calon pengguna kendaraan listrik.

“Tidak kalah penting, regulasi serta insentif juga harus disinergikan, komitmen pemerintah telah terlihat dengan adanya target menghentikan penjualan kendaraan konvensional pada 2040 untuk roda dua, dan 2050 untuk roda empat,” ujar Laksana Tri Handoko, selaku Kepala BRIN.

Handoko juga menjelaskan, BRIN hadir sebagai solusi rendahnya critical mass untuk menjadi hub kolaborasi dan enabler multi pihak baik dalam negeri maupun luar negeri.

Pemerintah sudah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik setelah terbitnya Peraturan Persiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Berita Terkait

News Update