Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto sedang kunjungan ke Sintang, Kalbar. (ist)

Regional

Kepala BNPB: Banjir di Sintang Akibat Adanya Kerusakan Lingkungan, Sejak 1990 Hingga 2010 Tidak Ada Banjir

Sabtu 20 Nov 2021, 20:52 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto, menegaskan banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) karena adanya kerusakan lingkungan. 

"Catatan yang dimiliki BNPB, bahwa sejak 1990 hingga 2010 tidak ada banjir di wilayah Sintang," kata Suharyanto saat meninjau banjir Sintang, Sabtu (20/11/2021).

Namun hal itu berubah setelah terjadi kerusakan lingkungan dalam satu dekade terakhir. Penurunan daya dukung lingkungan tersebut juga yang kemudian menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir, karena daerah cakupan resapan air telah rusak dan berubah fungsi.

"Kami memohon kerja sama pemerintah Kabupaten Sintang, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan nanti bersama-sama BNPB juga tentunya akan merumuskan dan melaksanakan segala upaya untuk mencegah agar banjir seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” kata Suharyanto.

Kedatangan, mantan Pangdam V Brawijaya itu disambut oleh Sekda Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah, Dandim Sintang Letkol Inf Kukuh Suharwiyono dan perangkat pemerintah daerah Kabupaten Sintang.

Kehadiran Kepala BNPB di Kabupaten Sintang tersebut guna melihat perkembangan penanganan banjir dan memastikan agar penanganan tanggap darurat berjalan dengan baik.

"Kehadiran kami dari pusat ini karena peduli dengan Kabupaten Sintang. Kami juga sangat mengharapkan agar banjir di Kabupaten Sintang ini segera terselesaikan,” ungkap Suharyanto.

Dalam arahannya, Kepala BNPB meminta agar seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Sintang agar mempersiapkan rencana jangka pendek dan jangka panjang. 

Adapun rencana jangka pendek adalah penanganan darurat harus dapat dilaksanakan sesuai marwah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Di samping itu, Mayjen TNI Suharyanto meminta agar pemerintah daerah memastikan kebutuhan seperti kebutuhan dasar logistik maupun peralatan bagi warga terdampak sudah tercukupi. Sebab, keselamatan masyarakat adalah prioritas yang utama dalam penanggulangan bencana.

"Hal-hal dasar yang menjadi kebutuhan warga yang terdampak ini pemerintah daerah harus betul-betul memastikan ketersediaannya. Baik logistik maupun peralatan lain," terang Suharyanto  

Ia menilai  yang menjadi prioritas utama adalah jiwa masyarakat. Kita mengenal slogan bahwa hukum tertinggi adalah keselamatan masyarakat.

Di sisi lain, Mayjen TNI Suharyanto yang juga menjabat Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 meminta agar protokol kesehatan tetap ditegakkan di tengah penanganan darurat banjir, khususnya dalam penanganan warga terdampak maupun penyintas lainnya. (*)

Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto saat tiba di Kabupaten Sintang.  (dok.BNPB)

Tags:
Kepala BNPBBanjir di Sintang Akibat Adanya Kerusakan LingkunganSejak 1990 Hingga 2010 Tidak Ada Banjir

Administrator

Reporter

Administrator

Editor