Terdampak Bibit Siklon Tropis 90S, Warga Lebak Diminta Waspadai Potensi Banjir dan Longsor

Senin 22 Nov 2021, 17:52 WIB
Febby Rizki Pratama, terdampak bibit siklon tropis 90S, warga Lebak diminta waspadai potensi banjir dan longsor. (Foto/yusuf)

Febby Rizki Pratama, terdampak bibit siklon tropis 90S, warga Lebak diminta waspadai potensi banjir dan longsor. (Foto/yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Badan Meteologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) saat ini tengah memantau adanya Bibit Siklon Tropis 90S di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa Barat tepatnya pada posisi 11.0 LS dan 105.6 BT.

Bibit Siklon itu terus dipantau karena Siklon itu sendiri dapat menyebabkan badai berkekuatan besar dengan jarak jangkauan 150-200 Kilometer.

Masyarakat yang masuk ke dalam daerah jangkauannya termasuk Kabupaten Lebak, Provinsi Banten diimbau agar waspada akan bibit siklon itu yang dapat menimbulkan angin kencang, hujan lebat, bahkan gelombang tinggi.

"Berdasarkan rilis dari  BMKG bahwa dampak dari bibit siklon itu adalah bahwa dalam 24 jam kedepan akan terjadi hujan hingga lebat yang mengguyur wilayah Banten, khususnya Kabupaten Lebak," kata Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama saat dihubungi, Senin (22/11/2021).

Febby pun mengimbau bahwa masyarakat yang berada di bantaran sungai, dan pegunungan agar lebih berhati-hati lagi, pasalnya hujan deras itu tentunya akan berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.

Untuk wilayah perkotaan, kata Febby, pihaknya juga meminta warga agar waspada dengan potensi genangan.

“Siaga terhadap kemungkinan tingginya genangan dengan menempatkan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi,” katanya.

“Bagi masyarakat yang berada di daerah risiko tinggi bencana longsor, selalu waspada terhadap kemungkinan gerakan tanah yang terjadi jika tanah jenuh diisi air terutama yang berada di perbukitan,” sambungnya.

Tonton juga video Gugat PSI Rp1 Triliun, Viani: Jika Menang Uangnya buat Bikin Pusat UMKM”. (youtube/poskota tv)

Namun demikian, ia meminta warga untuk tetap tenang dan tidak panik atau bahwa termakan dengan berita bohong alias hoax mengenai peristiwa bencana.

"Jika terjadi sesuatu, jangan panik, laporkan kepada kami (BPBD,-red) ataupun pihak terkait, dan selalu ikuti arahan dari kami," pungkasnya. (yusuf permana)

Berita Terkait

News Update