Terkuak! Pengamat Sebut 5 Hari Lagi Kasus Covid-19 di Indonesia Akan Kembali Mengganas: Tanda-tandanya Sangat Jelas

Senin 15 Nov 2021, 14:55 WIB
Ilustrasi Covid-19.

Ilustrasi Covid-19.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kasus Covid-19 di Indonesia untuk saat ini memang masih dalam kategori bisa dikendalikan.

Namun, jangan senang dulu karena sewaktu-waktu kasus Covid-19 itu bisa saja melonjak naik lagi.

Terlebih dengan tingkat mobilitas yang sudah mulai kembali meningkat membuat kemungkinan terjadinya lagi lonjakan kasus lebih besar.

Bahkan kini sudah ada sejumlah pihak yang memprediksi lonjakan kasus Covid-19 bisa terjadi dengan tanda-tanda yang ada.

Salah satu orang yang memprediksi akan adanya lonjakan kasus Covid-19 yakni seorang pengamat, Uchok Sky Khadafi.

Uchok memperkirakan bahwa kasus Covid-19 bisa melonjak naik dalam lima hari ke depan, artinya tepat pada 20 November 2021.

Pernyataan Uchok jelas membuat sejumlah pihak cukup kaget karena melihat kondisi pandemi yang ada saat ini terbilang cukup terkendali.

Meski begitu, memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa lonjakan kasus baru masih berpotensi terjadi.

Hal yang diwaspadai oleh Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) tersebut pada Minggu (14/11/2021).

Menurutnya, tanda-tanda peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia sudah nampak tanda-tandanya.

Ia melihat bagaimana negara tetangga seperti Malaysia, yang menurutnya angka kasusnya mulai tinggi.

"Tanda-tandanya sudah nampak. Pertama negara tetangga, Malaysia sudah mulai tinggi jumlah yang terkena Covid-19. Kedua, masyarakat sudah mulai tak perduli dengan ancaman Covid-19," katanya saat dihubungi.

Uchok mengatakan, Singapura yang memiliki populasi masyarakat yang sudah divaksinasi lengkap cukup tinggi pun masih bisa mengalami lonjakan kasus atau gelombang ketiga, begitu juga dengan Malaysia.

"Melonjaknya Covid-19 di kedua negara tersebut akan berdampak ke Indonesia. Hal tersebut karena begitu gampangnya orang keluar-masuk dari kedua negara itu," ucapnya.

Untuk itu, Uchok meminta kepada pemerintah untuk menghentikan sementara kegiatan ekonomi di tempat-tempat yang bisa mengundang kerumunan.

"Masyarakat sudah tidak peduli dengan Covid-19. Untuk itu, pemerintah harus tegas dan menutup Mall dan bioskop kembali. Selain itu harus ada jam malam," tegasnya.

Sebaliknya, Wakil Ketua Komisi X DPR  Hetifah Sjaifudian mengatakan, mengahadapi adanya prediksi gelombang ke-3 melonjaknya Covid-19 masyarakat jangan terlalu cemas yang berlebihan.

"Tetap waspada dan jalankan prokes. Semua akan tergantung pada tindak kedisiplinan kolektif," katanya saat dihubungi, Minggu (14/11/2021) malam.

Untuk itu, politisi Partai Golkar ini meminta pemerintah agar terus melancarkan sosialisasi tentang Covid-19.

"Terus gencarkan sosialisasi dan pastikan  tempat-tempat  umum seperti mall, restoran, dan destinasi wisata ataupun tempat-tempat  publik lainnya tetap harus disiplin terapkan prokes," tegasnya.

Anggota Komisi IX Rahmad Handoyo tidak tahu soal adanya prediksi pada 20 November mendatang Covid-19 akana kembali naik.

"Saya tidak dapat informasi tentang itu," katanya saat dihubungi, Minggu (14/11/2021) malam.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil analisis data selalu mengalami tren kenaikan kasus pada masa libur panjang.

Hal ini terjadi tiga kali yaitu pada liburan Idulfitri tahun 2020, libur Maulid Nabi dan Natal Tahun 2020 serta libur Idulfitri 2021.

"Saya pikir tidak mesti menungu libuaran Natal dan Tahun Baru, setiap harus kita harus mengantisipasinya.

"Dengan protokol kesehatan kita bisa lawan Covid-19," kata politisi PDIP ini. (cr03)

Berita Terkait

News Update