JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Keributan terjadi di Gardu Pos FBR di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, menewaskan salah satu anggota ormas. Korban berinisial DA (27) itu dikenal sebagai pribadi yang baik hati.
"Orangnya baik, ramah, nggak pernah ngutang di sini," kata Kholis, salah seorang warga, di sekitar lokasi kejadian, Senin (15/11/2021).
Dikatakannya, korban sebelum kejadian sempat mentraktir ibunya untuk makan di sebuah warung pecel lele.
"Kata mamanya abis makan di Alfa makan pecel lele," paparnya.
Menurut Kholis, sekitar pukul 22.30 WIB, korban saat itu menitipkan sepeda motornya di depan warung miliknya.
Korban pun berjalan ke Gardu Pos FBR yang jaraknya kurang lebih 20 meter dari lokasi warung miliknya.
"Pas orang mau beli pulsa ada suara jedor jedor gitu suara kaca hancur. Orangnya nggak tahu kemana," ujarnya.
Sementara itu, saksi mata di TKP mengungkapkan saat kejadian itu, dia melihat korban dalam keadaan berdarah-darah lari dari lokasi pengeroyokan.
"Anaknya lari-lari, darahnya berceceran di sini (depan warung)," ujar warga yang meminta identitasnya dirahasiakan itu.
Ia tidak mengetahui persis apa yang menyebabkan keributan itu terjadi.
Ia mengungkapkan, sebelum keributan pecah, banyak orang seperti konvoi dengan menggunakan sepeda motor mondar-mandir di kawasan tersebut.
"Cuma kata orang yang lihat katanya memang sebelumnya banyak konvoi di sana ke sana-ke situ," paparnya.
Konvoi yang dilakukan oleh beberapa pengendara motor tersebut dan mondar-mandir di depan Pos FBR sudah terjadi sejak sehabis Isya.
"Pokoknya naik motor, konvoi ya namanya," tuturnya.
Sebelumnya diketahui, keributan diduga antar-organisasi masyarakat (ormas) terjadi di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Satu orang anggota ormas tewas dalam keributan tersebut.
Kapolsek Kembangan, Kompol Khoiri menjelaskan keributan tersebut terjadi pada Minggu (14/11/2021) sekitar pukul 23.00 WIB di Gardu FBR, Joglo.
"Satu orang berinisial DA (27) meninggal dunia. Korban merupakan anggota ormas FBR," ujarnya dikonfirmasi, Senin (15/11/2021).
Menurut Khoiri, korban awalnya dikeroyok dan mengalami luka bacok pada bagian tangan hingga menyebabkan korban tewas.
"Untuk kronologisnya masih kami lakukan penyelidikan," jelasnya.
Namun Khoiri memastikan pelaku pengeroyokoan diduga lebih dari 10 orang.
"Tapi meninggalnya karena siapanya masih dalam proses. Tapi yang jelas pelaku lebih dari 10 orang," paparnya.
Khoiri menjelaskan, korban yang saat itu sudah dalam keadaan terluka langsung dilarikan ke RS Amnina di yang berada di Petukangan.
Kekinian, korban sudah dimakamkan di TPU Joglo, Kembangan.
Lihat juga video “Air Sungai Tercemar, Anggota DPRD Bekasi Minta Pihak Terkait Bertindak Tegas”. (youtube/poskota tv)
Khoiri menegaskan, saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan masih melakukan penyelidikan lebih jauh.
"Pelakunya belum tahu dari mana. Masih kami lakukan pemeriksaan saksi dan masih proses penyelidikan," ungkapnya. (cr01)