Dua orang yang diduga melakukan perampokan nasabah bank di kawasan PIK, Penjaringan, Jakarta Utara. (foto: instagram @pantaiindahkapuk.update)

Kriminal

Perampok Spesialis Nasabah Bank Dinilai Sangat Terkonsep: Korban Sudah Dibidik Sejak Lama

Senin 15 Nov 2021, 08:29 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menilai dua orang pelaku perampokan spesialis nasabah Bank yang telah diringkus Polisi di Bengkulu, sangat terkonsep dalam menjalankan aksinya.

Menurutnya, keduanya sudah membidik korbannya sejak jauh-jauh hari.

Sebelum beraksi, pastinya kedua rampok itu sudah menggali informasi bakal korbannya.

Seperti kapan korban ke Bank, jam berapa dia keluar, dan berapa uang yang dicairkan.

Itu terbukti, dari beberapa kasus perampokan yang dilakukan oleh keduanya di Jawa dan Sumatera berhasil menggasak uang ratusan juta milik korban.

"Menurut saya, mereka sudah membidik korban sejak lama, maka mereka tahu pasti bahwa korban membawa uang banyak. Sudah mengetahui gerak-gerik korban," ujar Adrianus saat dihubungi.

Setiap beraksi, kedua rampok itu, selalu menggunakan modus yang sama yaitu gembos ban kendaraan yang dinaiki korban.

Menurut Adrianus, kedua pelaku juga telah memikirkan betul langkah apa yang akan dilakukan bila modus gembos ban kendaraan korban tersebut gagal.

"Perampok telah mempersiapkan langkah-langkah untuk merampok. Awalnya, mereka main halus dengan sebar paku (gembos ban) dan jika tidak mempan, bisa lanjut ke kekerasan," ungkapnya.

Adrianus menduga, perampok macam ini tak kapok mengulangi perbuatannya saat menghirup udara bebas.

"Tarikan kelompok primordialnya kuat sekali. Hampir pasti (mengulangi perbuatannya)," kata Adrianus.

Faktor-Faktor Residivis Kembali Merampok

Adrianus berkata, banyaknya residivis kasus perampokan yang tak kapok mengulangi perbuatannya setelah menghirup udara bebas karena dipengaruhi oleh tiga faktor.

Faktor pertama kata Adrianus, kejahatan tersebut dijadikan sebagai jalan hidup oleh si pelaku. 

Kemudian yang kedua, kejahatan sebagai pilihan rasional oleh si pelaku. Artinya, meskipun berisiko, namun dianggap enteng dan dapat ditanggung oleh si pelaku.

Dan faktor yang terakhir, si pelaku kembali mengulangi perbuatannya setelah bebas dari kurungan, karena adanya kesempatan.

Kesempatan tersebut, berupa rapuhnya pengamanan dari pihak kepolisian di sekitar lokasi sehingga si pelaku dengan leluasa mengulangi kejahatannya.

Dikatakan, kapok atau tidaknya si perampok mengulangi kejahatannya setelah bebas dari penjara merupakan sebuah keputusan diri.

Si pelaku kejahatan akan kapok mengulangi perbuatannya bila risiko yang ditanggung lebih berat dari keuntungannya.

"Pelaku tentu akan menyimpulkan bahwa reward (keuntungan) untuk berbuat lagi jauh lebih besar dibanding cost (modal/risiko). Alhasil, perilaku tersebut pun diulangi berkali-kali," pungkasnya. (yono)

Tags:
Perampok Sepsialis Nasabah Bank Sangat TerkonsepKorban Rampok Nasabah Bank Dibidik Sejak LamaKorban Nasabah Bank Sudah Incar Sejak LamaPenangkapan Perampok Nasabah Bank di Bengkulu

Reporter

Administrator

Editor