JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Akibat luka bacok parah di lengan, penyebab korban tewas aksi tawuran PIK Penggilingan.
Korban aksi tawuran yang terjadi di kawasan permukiman PIK Penggilingan, dekat Jembatan Merah, Cakung, Jakarta Timur pada Minggu (14/11/2021) berinisial DTH.
Yus Aritonang, warga setempat yang turut datang melihat kondisi DTH di RSIA Resti Mulya, menyampaikan bahwa DTH mengalami luka bacok di bagian lengan.
"Luka bacok dalam, kena ke tulangnya ada sekitar 5 sentimeter lebar (lukanya)," tuturnya kepada wartawan saat ditemui di lingkungan RT 11/07, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (15/11/2021).
Masih dengan Yus, luka bacok yang begitu parah membuat DTH kehabisan darah sehingga nyawanya tak terselamatkan dan sempat dimasukkan infus namun sudah tidak bisa masuk.
Sementara untuk korban luka yang mengalami luka bacok di bagian punggung dan perut kini masih dirawat di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.
Kedua korban tak terlibat dalam aksi tawuran itu.
"Ini anak enggak tahu apa-apa, ini orang kena imbas tawuran," ujarnya.
Sementara itu, Pantauan Poskota.co.id saat mengunjungi kediaman korban DTH yang berada di jalan Penggilingan, RT 05/06, Kelurahan Penggilingan, Jakarta Timur terlihat sepi.
Menurut warga sekitar, jenazah DTH sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Senin (15/11/2021) pagi.
Dikabarkan sebelumnya, aksi tawuran di kawasan permukiman PIK Penggilingan dekat jembatan merah, Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (15/11/2021) sekira pukul 05.30 WIB memakan dua korban.
Satu korban meninggal dunia sedangkan satu lainnya mengalami luka. Korban tewas diketahui berinisial DTH yang sebelumnya sempat dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Resti Mulya sementara korban luka kini masih dirawat di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.
Diketahui, DTH kini sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon Jakarta Timur.
Menurut Rosalina selaku orangtua Firman, saksi sekaligus anaknya, menyampaikan, bahwa kedua korban tersebut adalah rekan Firman.
Kata dia, kedua korban tak terlibat dalam aksi tawuran tersebut. "Enggak (ikut terlibat). Masyarakat biasa. Kebetulan mau pulang ke rumah, habis pulang kerja," ungkapnya kepada wartawan saat ditemukan di kediamannya RT 11/07, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (15/11/2021).
Lebih lanjut Rosalina menyampaikan, bahwa kedua korban bersama Firman memang satu kelompok pertemanan.
Saat kejadian, ketika pulang kerja, dengan sepeda motor mereka melintas di sekitar lokasi tawuran.
Firman pun sempat disuruh bersembunyi oleh warga ketika bentrok itu terjadi.
Namun nahas, ketika Firman bersembunyi lalu menengok kembali ke lokasi, dia melihat DTH dan satu rekan lainnya terkapar.
"Di depan itu ada tawuran, mereka itu enggak tahu, terus anak saya menyelamatkan diri, udah ada petasan atau apa gitu," ucapnya.
"Pas udah reda (tawurannya), udah gak ada sama sekali pelaku, anak saya (Firman) naik (lihat) ke sana. Nah di sana teman anak saya sudah tersungkur. Yang satu motor itu dua-duanya (jadi korban)," tuturnya.
Lihat juga video “Terindikasi Terlibat Bisnis PCR, BEM Nusantara Tuntut Erick Thohir Mundur”. (youtube/poskota tv)
Lantas, kata Rosalina, Firman bersama warga sekitar membawa DTH ke RSIA Resti Mulya sementara korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Kopi.
"Nah kemudian diangkat lah ke Rumah Sakit Resti Mulya, sampai di sana korban enggak ada nyawa (meninggal dunia). Yang satu di bawa ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi," ucapnya.
Karena itulah, lanjut Rosalina, Firman akhirnya menjadi salah satu saksi yang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Rosalina pun mengaku tak tahu kelompok pemuda yang terlibat dalam tawuran dari wilayah mana. "Enggak ada yang tahu (dari mana)," pungkasnya. (cr02)