JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - DPR kini telah menyetujui Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Panglima TNI.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyampaikan hasil fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatuhan Andika Perkasa.
Setelah laporan tersebut disampaikan, Puan lalu melempar pertanyaan ke peserta rapat untuk menyetujui Andika sebagai Panglima TNI.
"Sidang dewan perkenankan kami tanya, apakah laporan Komisi I DPR atas hasil uji kelayakan fit and proper test tentang pemberhentian Hadi Tjahjanto dan menetapkan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI dapat disetujui," ujar Puan, Senin (8/11/2021).
Kompak terdengar suara 'Setuju' dari anggota rapat yang hadir. Puan lalu mengetuk palu sidang tanda Jenderal Andika Perkasa sah menjadi Panglima TNI.
DPR mengesahkan setelah Komisi I DPR RI menyetujui pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajukan nama Jenderal Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI.
"Selamat kepada calon Panglima TNI semoga dapat menjalankan peran strategis dalam memimpin TNI dan melaksanakan kebijakan pertahanan negara dengan penuh tanggung jawab dan amanah," kata Puan.
Dalam Rapat Paripurna, Jenderal Andika Perkasa hadir dan diperkenalkan di hadapan anggota dewan. Andika dipilih sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pension pada November 2021 ini.
Lantas mungkin banyak yang bertanya, berapakah gaji yang akan didapatkan Jenderal Andika saat resmi diangkat jadi Panglima TNI?
Perlu dilketahui, gaji anggota TNI sudah diatur dalam peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2019 tentang perubahan kedua belas atas peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2001 tentang peraturan gaji Anggota Tentara Nasional Indonesia.
Gaji yang akan didapat yaitu sebesar Rp5.283.200 sampai Rp5.930.800 untuk perwira tertinggi berpangkat jendral laksamana marsekal.
TNI berpangkat jenderal juga akan mendapatkan tunjangan kinerja berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2018 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Panglima TNI juga akan mendapatkan tunjangan lain seperti tunjangan suami/istri TNI, tunjangan anak, tunjangan beras, tunjangan lauk pauk dan tunjangan jabatan.
Tunjangan tersebut berdasarkan capaian kinerja organisasi dan individu yang berdasarkan Pasal 6 ( 1 ) Perpres 102 Tahun 2008 dengan nilai tunjangan 150 persen dari tunjangan kelas jabatan 17 yang artinya jika keseluruhan yaitu Rp43.627.500 Perbulannya.
Karier Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Andika memulai karier dengan bergabung bersama 134 personel Komando Pasukan Khusus untuk mengikuti seleksi proyek Charlie pada medio 1988. Charlie merupakan sandi untuk proyek intelijen teknik pada Detasemen 81 Antiteror Kopassus.
Suami dari ibu Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono yang akrab disapa ibu Hetty ini pernah bertugas di Timor Timur dan Aceh, dua daerah yang masuk kategori rawan pada masa Orde Baru.
Setelah Reformasi, Andika disebut ditugasi Badan Intelijen Negara untuk memantau jaringan Al-Qaidah di Indonesia.
Andika naik menjadi jenderal bintang satu saat menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AD pada 2013. Saat Jokowi menjadi Presiden pada 2014, Andika naik pangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Pertengahan 2016, dia menjadi Panglima Daerah Militer (Pangdam) Tanjungpura. Lalu pada awal 2018, Andika kembali naik pangkat dengan menjabat Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat.
Jabatan itu hanya dipegangnya selama sekitar enam bulan. Pada Juli 2018, Andika Perkasa menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Empat bulan menjadi Pangkostrad, dia dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat pada November 2018 lalu
Sepanjang kariernya, Andika lebih banyak bertugas di Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Ia pernah bertugas di Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD serta menjadi sekretaris pribadi Kepala Staf Umum TNI.
Andika pernah menjadi Komandan Rindam Jaya hingga Danrem 023/Kawal Samudera, Sibolga, Sumatera Utara.
KSAD Jenderal Andika Perkasa dikenal cakap di bidang akademis. Gelar master diraihnya dari Universitas Harvard.
Lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat tahun 2000 ini menyabet gelar doktoral di Universitas George Washington.
Selain 'perkasa' dibilang milter, Andika juga dikenal dengan awak media. Kedekatan dengan awak media saat menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AD pada 2013. (cr09)