ADVERTISEMENT
Selasa, 16 November 2021 14:53 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jelang dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021), Jenderal TNI Andika Perkasa diingatkan untuk menjaga soliditas dalam internal TNI.
"Bagaimana pun pengangkatan Andika sebagai Panglima TNI merupakan keputusan politik Presiden Jokowi," terang pengamat politik dari Universitas Islam Al-Azhar Indonesia, Dr Ujang Komarudin yang dihubungi Selasa (16/11/2021).
Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review mengungkapkan, ada kekhawatiran kita bersama bahwa dipilihnya Andika sebagai calon Panglima TNI menandakan tak adanya rotasi antar-matra di tubuh TNI dalam menentukan pucuk pimpinan.
"Jokowi mengesampingkan antar-matra tersebut sebab seharusnya jabatannya Panglima TNI, setelah Hadi Tjahjanto dipegang oleh TNI Angkatan Laut," tegas Ujang.
Ia menambahkan apalagi Kasal Laksamana TNI Yudo Margono juga telah menolak jabatan Wakil Panglima TNI.
"Ini mengindikasikan adanya sesuatu di tubuh TNI," tegas Ujang.
Pengamat politik UIA Indonesia, Dr Ujang Komarudin. (foto: dok. pribadi)
Sebab itu, lanjut Ujang, ini juga merupakan tugas dari Andika untuk bisa mengayomi semua angkatan, sehingga TNI tetap menjadi solid.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT