Gegara Bangunan Apartemen Metro Park, Warga Kembangan Selatan Kerap Kebanjiran: Sebulan Bisa Dua Kali Banjir

Senin 08 Nov 2021, 18:54 WIB
Rumah salah satu warga di Jalan Haji Briti RT002 RW009, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat yang terendam banjir. (Foto/Poskota.co.id/Cr01)

Rumah salah satu warga di Jalan Haji Briti RT002 RW009, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat yang terendam banjir. (Foto/Poskota.co.id/Cr01)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga di Jalan Haji Briri RT002 RW009, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, harus berjibaku membersihkan rumahnya dari kotoran lumpur akibat banjir yang melanda.

Salah satu warga bernama Ahmad Yani (35), yang rumahnya menjadi langganan banjir setiap hujan deras mengguyur tersebut, sudah mulai melakukan pemindahan perabotan rumahnya ke tempat yang aman.

Yani, sapaan akrabnya itu menjelaskan, banjir mendatangi rumahnya pada Minggu (7/11/2021) sekitar pukul 2 pagi saat hujan deras mengguyur wilayah Jakarta Barat.

Dia pun bersama mertua dan seisi rumah yang berjumlahkan tiga orang itu satu per satu mulai membenahi kasur, peralatan elekronik, dan perabotan lain milik mertuanya tersebut.

"Banjirnya lumayan tinggi, 50 cm ada," katanya kepada wartawan di lokasi, Senin (8/11/2021).

Menurut Yani, banjir di wilayahnya terjadi sejak tahun 2008. Adapun Mertuanya sudah tinggal di rumah tersebut sejak 1983.

Dia mengaku, mertuanya sudah tidak kaget lagi dengan adanya banjir yang menerjang rumahnya.

Maka dari itu, saat hujan deras muncul, mertuanya sudah melakukan persiapan mengangkat perabotan berharga di dalam rumah.

Salah satu munculnya banjir di kawasan tersebut, kata Yani, sejak munculnya pembangunan Apartemen Metro Park.

Pembangunan Apartemen itu diketahui telah dilakukan sejak 10 tahun silam.

"Karena pembangunan kan, jadi airnya kesumbat. Kalau dulu jarang waktu belum ada Metro, apartemen itu," paparnya.

Ditambah lagi, pada di rumah mertuanya itu, sekitar 50 meter dari rumahnya, merupakan persis aliran Kali Pesanggerahan.

Kali Pesanggerahan itu berdasarkan pantauan Poskota.co.id, hampir sejajar dengan rumah warga dan Apartemen.

Namun pada Apartemen dipasang seperti besi beton yang menyerupai sheetpine sehingga air tidak dapat masuk wilayah apartemen.

"Paling tinggi itu airnya pernah sampai se dada orang dewasa," ungkap Yani.

Ditambahkan Yani, selain rumah mertuanya memang kerap banjir.

Apalagi jika ada air kiriman dari Bogor, sehingga air Kali Pesanggerahan meluap dan meluber ke rumah warga.

"Bisa sebulan dua kali banjir, makanya kita mah udah gak kaget lagi," ucapnya.

Ketika banjir datang, Yani mengungsi di rumah ibunya mengajak mertua dan istrinya yang berada di Srengseng Jakarta Barat.

Sementara, perabotan yang ada di dalam rumah mertuanya itu sementara dibiarkan terlebih dahulu di tempat yang permukaannya lebih tinggi sampai benar-benar surut.

"Cukup merepotkan karena harus beberes lagi, idah beres nanti banjir lagi banjir lagi, kan cape juga," ungkapnya.

Diapun berharap agar instansi terkait dapat menangani permasalah banjir yang kerap melanda rumah mertuanya dan warga lain yang ada di kawasan tersebut. (Cr01)

Berita Terkait
News Update