Penampakan batu penggiling tebu peninggalan abad ke-18 yang berada di kediaman Saudih (65), Jalan Gang Aim, RT 11/07, Nomor 293, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. (Foto/Poskota.co.id/PKL04)

Jakarta

Batu Penggilingan Abad ke-18 Ini Tak Akan Dijual Meski Ditawar Rp 1 Miliar pun, Ketua RT: Kecuali Dinas Kebudayaan yang Minta...

Sabtu 06 Nov 2021, 10:34 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Benda antik bernilai sejarah biasanya kerap diburu kolektor. Bahkan, semahal apapun tetap dipertaruhkan untuk mendapatkan benda antik tersebut sebagai koleksi.

Seperti halnya batu penggilingan yang dievakuasi dari bawah trotoar Jalan TB. Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Sabtu (30/10/2021) lalu.

Tak disangka batu itu ternyata punya nilai sejarah karena merupakan batu peninggalan abad ke-18.

Batu dengan berat sekira 400 kilogram tersebut, dahulunya digunakan sebagai alat tradisional penggiling tebu pada masa kolonial kongsi dagang Belanda bernama VOC.

Di wilayah Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, beberapa batu serupa ditemukan. Salah satunya di lingkungan RT 10/07, Kelurahan Penggilingan.

Ketua RT 10/07, Agus Sayuti (41) menjelaskan jika ada kolektor benda antik yang ingin membeli dua batu penggilingan yang ada di wilayahnya, maka dia tak segan untuk menolak.

"Kalau saya yang masih jadi Ketua RT-nya mau Rp1 milliar pun enggak saya kasih, tapi kalau Dinas Kebudayaan yang minta, saya kasih yang separuh, yang utuh saya simpan di sini," ucapnya kepada Poskota, Jumat (5/11/2021).

Penolakan itu bukan tanpa alasan. Menurut Agus, adanya batu penggilingan tersebut jadi bukti asal usul adanya kampung di mana dia tinggal saat ini.

"Karena dulunya memang di sini (Kampung Penggilingan) ada pabrik tebu (gula), simbol dari batu itu kan adanya Kampung Penggilingan. Terus nanti kalau sampai diambil atau ada kolektor yang mau beli, kan nanti jejak sejarahnya hilang," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Saudih (65). Dia punya satu batu penggilingan yang kini difungsikan sebagai meja beranda rumahnya. Saudih menyatakan bakal menolak pihak lain yang ingin membeli batu tersebut.

"Pernah ada yang bilang 'Pak, kalau ini saya bayarin boleh enggak ya?' saya jawab enggak boleh, ini peninggalan Kampung Penggilingan," ucapnya.

Kendati demikian, penawaran yang dilontarkan kala itu sekadar guyon saja. Namun, dari situlah, kata Saudih, dirinya menolak jika ada pihak mau membeli batu penggilingan yang kini ada di beranda rumahnya. (Cr02/PKL04)

Tags:
Penemuan Batu Penggilingan Abad ke-18Ketua RT Tak Rela Batu Penggilingan Abad ke-18 Ditawar Rp 1 MiliarBatu Penggilingan Ditawar Rp 1 Miliar Ketua RT Tak RelaHeboh Batu Penggilingan Abad ke-18Kolektor Buru Batu PenggilinganKetua RT Tolak Kolektor Tawari Batu Penggilingan Senilai Rp 1 MiliarBatu Penggilingan Seharga Rp 1 MiliarBatu Penggilingan Abad ke-18 Seharga Rp 1 MiliarBaru Penggilingan Dijual Rp 1 Miliar Tak Akan DijualDinas Kebudayaan

Administrator

Reporter

Administrator

Editor