JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah warga lingkungan RW 07, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur menjelaskan kisah tak masuk akal ihwal Batu Penggilingan yang ditemukan pasca pengerukan Kali Buaran pada pertengahan tahun 1986.
Terdapat cerita dari Batu Penggilingan ada yang meninggal dunia selepas menguburnya dan bayangan kakek duduk di atas batu.
Hal tersebut di ceritakan oleh Saudih (65), sesepuh yang tinggal di RT 11/ RW 07, bahwa tempat di mana ia tinggal ini, dulunya bekas perkebunan tebu dan tempat pabrik gula.
"Menurut cerita orang-orang tua, dulu di sini ini penggilingan gula. Dulu yang punya pabriknya itu wanita. Karena pemilikinya terlalu bawel dan para karyawannya sudah tidak tahan lagi, wanita itu diangkat dan diceburkan ke wali wajan itu. Akhirnya perusahaannya bangkrut," ungkap Saudih kepada Poskota, Jumat (5/11/2021).
Di rumah Saudih sendiri, ada sebuah Batu penggilingan yang kini difungsikan sebagai meja beranda rumahnya untuk tempat ngopi dan bersantai.
Batu tersebut memiliki diameter 60 sentimeter dan tinggi 60 sentimeter.
Ruas-ruas batu yang menyerupai gir masih terlihat jelas.
"Semenjak saya lahir batu ini sudah ada. Ini dulu disimpan sama kakek saya, usai kakek saya meninggal batu ini saya bawa. Setahu saya batu ini dulunya gilingan tebu," ujarnya.
Kata Saudih, tiap Kamis malam, ia kerap melihat bayangan sang kakek yang duduk di atas batu penggilingan yang ada di depan rumah.
"Karena yang punya memang kakek, kadang duduk di sini (batu penggiling tebu) orangnya, kakek saya. Mungkin dia mau kontrol saya, Alhamdulillah. Malam jumat sering ke sini," ungkapnya.
Tonton juga video "Pelaku Curanmor Gasak Satu Motor Matic Milik Pegawai Minimarket di Bekasi". (youtube/poskota tv)
Kisah tak lazim soal batu penggilingan juga dijelaskan Ketua RT 10/RW 07, Kelurahan Penggilingan bernama Agus Sayuti (41). Ia menyebut pernah ada seorang warga yang meninggal dunia lantaran mengubur sebuah batu penggilingan.