Luhut Diduga Ikut Berbisnis Tes PCR, Politisi Partai Demokrat: Meraup Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat, Nikmat Kah?

Kamis 04 Nov 2021, 08:59 WIB
Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap (Foto: @Yan_Harahap/Twitter)

Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap (Foto: @Yan_Harahap/Twitter)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Beberapa hari terakhir marak dikabarkan bahwa ada sejumlah menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga terlibat bisnis tes PCR.

Salah satu menteri yang disebut terlibat dalam kasus tersebut yakni Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).

Luhut dituding memiliki kaitan bisnis dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Bahkan Luhut disebut-sebut telah mendapatkan ajakan oleh beberapa kelompok pengusaha untuk membentuk GSI.

Di sisi lain ada yang menyebut juga bahwa pembentukan GSI dilakukan bukan untuk mencari untung di masa pandemi, tetapi hanya sebagai penyediaan tes Covid-19.

Melihat adanya kabar yang beredar itu, sejumlah pihak merasa geram karena dianggap telah menyengsarakan rakyat Indonesia.

Salah satu pihak yang mengkritisi kabar dugaan tersebut datang dari Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap.

Pria yang menjabat sebagai Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat itu menyebut Luhut sudah bersenang-senang di atas penderitaan rakyat.

Hal tersebut disampaikannya langsung lewat akun media sosial Twitter pribadinya pada Senin (1/11/2021).

“Meraup untung besar di atas ‘derita rakyat’. Nikmat kah?,” cuit Yan A. Harahap.

Selain nama Luhut, ada juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia ke-9 Kabinet Indonesia Maju, Erick Thohir yang diduga terlibat dalam kasus bisnis tes PCR.

Yan Harahap justru mencurigai, apabila dua nama orang itu tidak segera di-reshuffle oleh sang presiden maka Jokowi sendiri bisa jadi ikut terlibat di dalamnya.

“Luhut dan Erick Bisnis PCR, Kalau Tak Direshuffle, Bisa Saja Jokowi Diduga Terlibat - Oposisi Cerdas,” tulis Yan A. Hatahap di lain Tweet.

2, 2021

Meskipun sudah ada statement dari Luhut yang mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mengambil untung dari bisnis PCT PT GSI, tetapi Yan Harahap tak begitu saja mempercayainya.

Yan Harahap sangat yakin sekali bahwa Luhut Binsar Pandjaitan terlibat di dalam kasus bisnis tes PCR yang ada di Tanah Air.

“Ia mengakui ikut bisnis PCR. Tapi, ada yang percaya ia tak ambil untung?,” ucapnya.

Sebelumnya, kelompok relawan Joko Widodo yang tergabung dalam Jokowi Mania (Joman) juga mengkritisi kabar yang mengatakan Luhut dan beberapa menteri lain terlibat dalam kasus bisnis tes PCR.

Kelompok tersebut merasa geram mendengar adanya dugaan keterlibatan menteri, politisi, dan konglomerat dalam pengadaan PCR.

Ketua Joman, Immanuel Ebenezer menegaskan semua ini harus diungkap jelas, dan harus dipertanggungjawabkan, karena menyangkut kesejahteraan masyarakat.

Nantinya, Joman menegaskan akan merilis nama-nama pejabat dan pengusaha terkait yang bertanggung jawab dengan mahalnya harga PCR di Indonesia beberapa waktu lalu. Ia pun akan membawa bukti-bukti itu ke lembaga hukum.

Menanggapi hal itu, tokoh Papua, Christ Wamea berikan cuitan menyangkut isu tersebut di akun Twitter @PutraWadapi, pada (1/11/2021)

"Sebut saja nama menterinya biar jls," tulisnya, dikutip Poskota.co.id.

Sebagai informasi saja, diketahui Boy Thohir yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir juga ikut memiliki saham di dalamnya.

Sebelumnya, masyarakat sempat mengkritik keras aturan pemerintah yang mewajibkan pengguna transportasi pesawat wajib tes PCR.

Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi langsung berikan respon dan meminta agar harga tes pcr diturunkan menjadi Rp 300 ribu.

"Arahan Presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp300 ribu dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," ujarnya.Sontak saja, wacana pemberlakukan PCR dan wacana penurunan harganya dirasa sangat mencurigan.

Hal itu diungkapkan oleh Pakar Komunikasi Politik, Hendri Satrio melalui akun Twitter-nya, Selasa (16/10/2021).

"Bila permintaan Presiden @jokowi dipenuhi, tes PCR jadi Rp300ribu, maka misteri dan keanehan bisnis ini makin menjadi-jadi," ujar Hendri Satrio, dikutip Poskota.co.id dari akun Twitter @satriohendri. (cr03)

Berita Terkait
News Update