ADVERTISEMENT

Soal Tawuran Antar Kelompok di Tanjung Priok, Pakar Sosiolog: Polisi Harus Bikin Kapok dan Sanksi!

Kamis, 4 November 2021 08:44 WIB

Share
Tangkapan layar rekaman CCTV gerombolan remaja bersenjatakan parang dan celurit sebelum aksi tawuran di Kampung Bahari Pecah. (ist)
Tangkapan layar rekaman CCTV gerombolan remaja bersenjatakan parang dan celurit sebelum aksi tawuran di Kampung Bahari Pecah. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tawuran antar kelompok di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara kembali terjadi. Satu orang tewas akibat bentrokan yang terjadi pada Rabu (3/11/2021) dini har itu.

Pakar Sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Evy Clara menilai, kasus tawuran di wilayah tersebut salah satunya disebabkan karena adu gengsi.

Sebab tawuran yang diduga karena saling ejek melalui media sosial tersebut biasanya dilakukan oleh anak-anak remaja.

"Karena gengsi dan merasa paling jago dari masing-masing kelompok akhirnya mereka berani tawuran, bahkan sampai membawa senjata tajam," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu.

Menurutnya, tawuran yang kembali terulang tersebut dikarenakan solidaritas masing-masing kelompok yang kuat, apalagi didominasi oleh anak-anak remaja.

Biasanya masing-masing kelompok akan membela temannya satu sama lain karena solidaritas, apalagi jika temannya sampai meninggal dunia.

"Seolah olah punya tingkah laku yang sama, perasaan yang sama, sehingga mereka buat kelompok dan terbentuk solidaritas," jelasnya.

Dikatakan Evy, perlu adanya pengawasan dan perhatian yang khusus dari polisi maupun tokoh masyarakat setempat agar tawuran tersebut tidak kembali terjadi.

"Bisa jadi sudah berperan aktif namun pada saat kejadian masih kecolongan sehingga sampai terjadi bentrok," ucapnya.

Dalam kasus ini, satu oramg tewas karena bentrokan yang terjadi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT