ADVERTISEMENT

Pengamat Politik: Airlangga Hartarto Punya Kans untuk Menyalip Elektrabilitas Capres Lain

Sabtu, 30 Oktober 2021 21:20 WIB

Share
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (ist)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan, Ketua Umum  Partai Golongan Karya (Partai Golkar) Airlangga Hartarto adalah calon presiden (Capres) 2024 yang realistis. Selain itu mempunyai peluang besar menjadi Capares pada Pilpres 2024 mendatang.

Sebab menurut Adi Prayitno, bahwa saat ini adalah rezim partrai politik. Seoarang capres saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus didukung oleh parpol.

"Suka atau tidak suka, Partai Golkar itu  'runner-up' dalam pemilu kemarin. Golkar punya 'tiket' untuk mencalokan capresnya sendiri. Ini tentu peluang bagi partai Golkar," katanya, Sabtu (30/10/2021).

Disadarinya, bahwa elektabilitas Airlangga Hartarto  masih rendah, hal itu  karena  Airlangga Hartarto  baru belakangan ini menyatakan diri  atau baru diusung sebagai capres untuk tahun 2024 mendatang.

Namun, Airlangga Hartarto punya khans untuk menyalip elektrabilitas capres lainnya yang kini sedang digadang-gadang.

"Beda dengan capres yang lain, yang sudah diusung jauh-jauh hari. Tugas terbesar Airlangga Hartarto itu, ada dua. Satu, harus bisa mengkonversi suara Golkar yang 12% menjadi suaranya Airlangga Hartarto," ucap Adi Prayitno.

Karena lanjutnya, ada jarak antara suara pribadinya Airlangga Hartaro dengan suaranya Partai Golkar yang 12%.  Kedepan dalam kurang-lebih tiga tahun ini, Airlangga harus bisa menterjemahkan suara Partai Golkar yang 12%  menjadi suaranya Airlangga Hartarto.

"Yang kedua tentu, bagiamana  mengkapiltalisasi posisi Airlangga Hartaro sekarang sebagai Menko Perekonomian dan sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Ini yang sebenarnya yang ingin dilihat publik secara umum," ucapnya.

Kalau mau jujur, tegas Adi Prayitno, mulai saat ini Airlangga Hartarto harus banyak tampil sebagai Ketua Umum Partai ketimbang sebagai Menko Perekonomian. "Kalau tampil sebagai Menko terus-terusan, sebaik apapun Airlangga, misalnya berhasil Indonesia dari resesi, ekonomi kita naik 7% yang mendapatkan intensif itu presiden. Bahkan PDIP yang dapat," katanya.

"Tapi, kalau Airlangga sering tampil sebagai Ketua Umum Partai Golkar, bicara soal banyak isu keberhasilan dan targert stroy, selain  ada Klink Kuning untuk membantu masyarakat maka yang akan mendapatkan insentif itu adalah Airlangga Hartarto," tegasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT