Menko Airlangga: Sebanyak 27 PIPs dari 88 Proyek Diselesaikan dan 10 proyek Selesai tahun 2021
Sabtu, 30 Oktober 2021 05:35 WIB
Share
Menko Airlangga Hartarto sebut laporan BIMP-EAGA 2019-2020 cukup baik meski kondisi pandmei Covid-19. (Foto/Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perlunya upaya memperkuat kerja sama antar negara di kawasan ASEAN untuk dapat bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi di masing-masing negara.

Hal ini disampaikan oleh Presiden saat memimpin Konferensi Tingkat Tinggi Brunei-Indonesia-Malaysia-the Philippines East ASEAN Growth Area (KTT BIMP-EAGA) ke-14 dan Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (KTT IMT-GT) dari Istana Kepresidenan Bogor secara virtual, Kamis (28/10/2021).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam kesempatan ini mewakili Menteri BIMP-EAGA lainnya, menyampaikan Laporan Perkembangan Kerja Sama BIMP-EAGA 2019-2020. Hasilnya cukup baik meski dalam kondisi pandemi.

Perkembangan pembangunan Proyek Infrastruktur Prioritas/Priority Infrastructure Projects (PIPs) di kawasan BIMP-EAGA.

Dalam PIPs, negara-negara BIMP-EAGA sepakat untuk mengimplementasikan proyek-proyek infrastruktur senilai US$21,4 miliar yang terdiri dari proyek bandara udara, pelabuhan, jalan, jembatan, kereta-api, dan lain-lain.

"Sebanyak 27 Proyek Infrastruktur Prioritas (PIPs) dari 88 proyek sudah berhasil diselesaikan dan 10 proyek lagi akan selesai tahun ini. Proyek-proyek ini akan mendukung peningkatan keterhubungan, perdagangan, dan juga efisiensi logistik, untuk meningkatkan daya saing Indonesia," ujar Menko Airlangga.

Temuan awal dari Mid-Term Review Visi 2025 menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target di 2025.

Temuan lain juga menunjukkan kerja sama BIMP-EAGA tetap relevan, dinamis dan responsif terhadap target, walaupun berada pada kondisi pandemi krisis Covid-19.

Beberapa proyek yang menjadi perhatian dari Indonesia antara lain pengembangan pelabuhan Manado, penyelesaian beberapa ruas jalan tol, interkoneksi listrik Sarawak-Kalimantan Barat. 

Isu lain yang diangkat adalah transformasi digital yang inklusif dengan mempercepat e-commerce, digitalisasi UMKM, memperkuat ekosistem perusahaan rintisan (start-up), industri kreatif, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja.

Halaman
1 2