ADVERTISEMENT

Waduh! China Ogah Kasih Akses WHO yang Ingin Masuk ke Gua Kelelawar untuk Mencari Asal-usul Covid-19, Ada Apa Nih?

Sabtu, 16 Oktober 2021 10:53 WIB

Share
Ilustrasi Gua Kelelawar (Foto: SHUTTERSTOCK/REAL PIX)
Ilustrasi Gua Kelelawar (Foto: SHUTTERSTOCK/REAL PIX)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

CHINA, POSKOTA.CO.ID – China telah menolak memberikan akses ke pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk masuk ke gua kelelawar dan area peternakan satwa liar di wilayah sebelah barat Wuhan.

Mengutip laporan dari Washington Post, ilmuwan WHO telah mencoba mengakses ratusan gua yang berisi kelelawar di prefektur Enshi di provinsi Hubei, sebelah barat kota China tempat Covid-19 pertama kali muncul.

Para ilmuwan juga ingin menyelidiki daerah peternakan satwa liar terdekat yang, sebelum pandemi, diketahui membiakkan ribuan hewan liar.

Para ilmuwan percaya hewan-hewan itu berpotensi menjadi inang perantara bagi virus untuk menyebar dari kelelawar ke manusia dan berpendapat bahwa menyelidiki peternakan adalah langkah kunci untuk menentukan asal-usul pandemi.

Para peneliti sedang menyelidiki penularan alami selain teori bahwa COVID-19 lolos dari laboratorium Cina.

Salah satu teori potensial yang muncul dari penularan alami adalah bahwa virus ditularkan dari kelelawar ke inang perantara, seperti hewan ternak yang kemudian dijual di pasar basah.

Pihak Beijing sebelumnya sudah berulang kali mengklaim bahwa pandemi itu berasal dari tempat lain.

Tetapi menurut media lokal Tiongkok, pasar basah di wilayah Enshi dilarang menjual hewan hidup pada Desember 2019.

Padahal saat itu jika dilihat hanya delapan hari sebelum pemerintah Tiongkok secara terbuka mengakui bahwa virus baru telah terdeteksi di pasar basah Wuhan.

Enam pasar basah di Enshi ditutup pada Maret 2020 karena pandemi melanda secara global. Masih belum jelas mengapa pasar ditutup begitu cepat.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT