ADVERTISEMENT

Habib Rizieq Shihab: Kalau Kita Umat Islam Tidak Terjun ke Dunia Politik, Nanti Bencong-bencong Jadi Anggota DPR!

Sabtu, 9 Oktober 2021 20:21 WIB

Share
Habib Rizieq Shihab (Foto: Istimewa)
Habib Rizieq Shihab (Foto: Istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Habib Rizieq menegaskan bahwa dirinya dan para pengikutnya ingin mengajukan aturan bahwa Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia wajib hukumnya beragama Islam.

Kemudian Habib Rizieq menjelaskan alasan mengapa pihaknya tidak mampu untuk menggelar sidang umum MPR untuk memasukan pasal yang diinginkannya.

Lebih jelasnya, karena menruutnya pihak HRS kekurangan dan taka da kursi yang memadai di gedung DPR.

Pria bernama lengkap Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab itu yakin bahwa saat ini banyak anggota DPR yang sudah memiliki sikap anti-Islam.

“Nah entar kalau udah kejadian begini baru marah ‘wah lu kenapa orang kafir mimpin?’ lah kan lu enggak mau berpolitik selama ini,” ucap HRS.

Lanjut, Habib Rizieq mengatakan kalau undang-undang di Indonesia dibuat oleh anggota DPR dan melalui musyawarah.

Apabila musyawarah pada akhirnya sudah tidak bisa dilakukan, akan diambil langkah voting suara.

Maka dari itu dia sangat menganjurkan para ulama dan seluruh umat Islam untuk terjun dan masuk ke dalam dunia politik Indonesia.

“Nah sekarang saudara, kalau kita umat Islam tidak terjun ke politik, ulama/kyai tidak mau tau politik, nanti bencong-bencong pada ikut politik, akhirnya para bencong jadi anggota DPR!,” imbuh HRS.

“Begitu sampai di sana saudara, kursi umat Islam/Kyai cuman 100 kursi, kursi yang bela bencong 500 kursi, bikin undang-undang LGBT. Lah karena deadlock, apa yang dilakukan? Voting, suara kyai 100 yang dukung bencong 500 siapa yang menang?,” tambahnya. (cr03)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT