Terungkap! Sebelum Tewas, Ronald Siagian Sempat Mabuk Bareng Pelaku lantas Dikeroyok dan Diceburkan ke Kanal Banjir Barat

Kamis 07 Okt 2021, 15:38 WIB
Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Iptu Bintang saat merilis kasus pemuda tewas dikeroyok sekelompok anak jalanan. (foto: poskota/cr01)

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Iptu Bintang saat merilis kasus pemuda tewas dikeroyok sekelompok anak jalanan. (foto: poskota/cr01)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mabuk kemudian terlibat cekcok, Ronald Siagian (29) tewas dikeroyok oleh sekelompok anak jalanan (anjal) bergaya punk, di kali Tanggul Barat, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Akibat pengeroyokan itu, polisi mengamankan enam tersangka. Mereka adalah HP (26), IM (16), MY (19), JK (21), TH (19), dan SR (32).

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Iptu Bintang menjelaskan, peristiwa itu terjadi  pada Jumat (7/10/2021). Awalnya korban sedang mabuk bersama temannya berinisial AP.

Saat mabuk, korban yang juga merupakan mantan anjal bersama temannya itu memanggil sekelompok anjal bergaya punk yang saat itu berada di seberang kali.

"Kemudian AP dan korban menyuruh anak jalanan tersebut membeli minuman jenis ciu dengan memberikan uang sebesar Rp50 ribu," ujarnya di Polsek Cengkareng, Kamis (7/10/2021).

Antara korban dengan tersangka kemudian minum bersama. Tak selang berapa lama, korban dengan tersangka terlibat cekcok.

Cekcok dimulai saat teman korban mengeluarkan kata-kata kasar kepada salah satu tersangka. Tersangka yang dalam keadaan mabuk kemudian tak terima.

"Kemudian antara korban dan pelaku terlibat perkelahian. Kedua korban lalu dikeroyok oleh tersangka," urai Bintang.

Saat kejadian, korban bersama temannya babak belur dihajar tersangka. Kemudian korban diceburkan ke kali.

Saat itu, korban masih tergeletak di pinggir kali dengan posisi belum tercebur. Sementara teman korban berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang dan melarikan diri.

"Korban sampai jam 3 pagi, berdasarkan keterangan saksi, masih terlihat tergeletak di pinggir kali," papar Bintang.

Saat itu, beberapa orang yang melihat korban tergeletak sempat ingin menolong korban. Namun korban tidak mau ditolong.

"Hingga saat ini masih kita lakukan penyelidikan penyebab korban bisa ditemukan tewas dalam keadaan tercebur," pungkasnya.

Menurut Bintang, berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka pada bagian kepala, wajah memar karena benda tumpul, kemudian pendarahan di bagian pelipis.

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa pakaian korban yaitu kaos dan celana, empat buah cincin, ikat pinggang berkepala ring dan sepatu boots Docmart warna hitam.

Atas kejadian itu, polisi mengenakan pasal 170 ayat (2) ke 3e KUHP pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya seseorang dengan ancaman hukuman pidana maksimal 12 tahun penjara.

Sebelumnya, sesosok mayat laki-laki ditemukan mengambang di Kanal Banjir Barat (KBB), Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (1/10/2021) siang.

Saksi mata, Erna mengatakan, saat kejadian, korban yang diketahui berinisial RS (25) itu diceburi oleh sekelompok anak jalanan.

Saat itu, korban bersama temannya sedang berada di kawasan tersebut.

"Temannya ada satu yang selamet sama diceburin juga, abis diceburin dia berenang katanya selamat kalau dia, terus kalau yang itu digebukin (korban)," ujarnya di lokasi, Jumat.

Erna tidak mengetahui persis permasalahan yang terjadi antara korban dengan anak jalanan yang terlibat cekcok itu.

"Gak tahu si (masalahnya apa), kayaknya si mabuk apa ngomong resek ya gitu," jelasnya.

Terpisah, anggota PPSU yang mengetahui adanya mayat mengambang, Suharta mengatakan awalnya dia diberitahu oleh tukang gorengan bahwa ada mayat yang mengambang.

"Saya langsung samperin ternyata benar akhirnya sudah saya minta instruksi dari komandan saya, mandor saya," paparnya.

Suharta mengatakan, saat ditemukan, tidak ditemukan identitas yang menempel dari tubuh korban.

"Ada luka di kepala, jenis kelaminnya laki-laki," ucapnya. (cr01)

Berita Terkait

News Update