ADVERTISEMENT

Selidiki Kasus Perampokan Pemuda di KBT Duren Sawit, Polisi Cari Rekaman CCTV Sekitar Lokasi

Kamis, 7 Oktober 2021 19:24 WIB

Share
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Indra Tarigan (ist)
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Indra Tarigan (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pihak kepolisian telah menerima laporan terkait perampokan yang menimpa korban bernama Aulia Rafiqi pada Rabu (6/10/2021) dini hari di Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur.

Korban yang ditemani pamannya, Erwin Tambunan (61) sudah membuat laporan polisi ke Mapolres Metro Jakarta Timur pada Rabu (6/10) sore. Laporan korban telah diterima dengan nomor registrasi LP/B/1743/X/2021/SPKT/RESJAKTIM/PMJ.

Untuk menyelidiki kasus perampokan di KBT Duren Sawit tersebut, menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Indra Tarigan menyampaikan untuk saat ini pihaknya tengah mencari closed-circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.  "Lagi dicari (CCTV-nya)," singkatnya, Kamis (7/10/2021).

Lanjutnya, kini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. "Kasusnya sedang dalam proses penyelidikan," jelasnya.

Dikabarkan sebelumnya, seorang pria bernama Aulia Rafiqi (23) menjadi korban perampokan di Kanal Banjir Timur (KBT), Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu (6/10/2021) dini hari.

Pada mulanya, korban pulang larut malam dari rumah sepupu yang berada di Tanjung Priok menuju ke daerah Bekasi.

Namun, lantaran tidak hafal jalan menuju Bekasi, korban akhirnya menggunakan Google Maps.

"Karena saya belum hafal daerah ya soalnya kan saya domisili Bogor, jadi saya masih gunakan Google Maps. Nah jadi saya bawa kendaraan pelan-pelan," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (6/10/2021)

Kemudian, ketika sampai di jalur sepanjang KBT, Pondok Kopi, Jakarta Timur,  korban diapit oleh tiga motor dengan total ada lima pelaku yang terlibat dalam aksi perampokan yang terjadi sekira pukul 01.00 WIB tersebut.
 

"Nah habis itu diberhentikan, belum mau berhenti, akhirnya saya ditendang, lalu jatuh, terus saya bangun lagi, nah kena setrum, ya sudah, saya enggak bisa ngelawan lagi," ungkapnya.

Kemudian korban diboncengi para pelaku dan dibawa mutar-mutar di kawasan KBT.

Saat sampai di lokasi yang sepi, korban dipukuli para pelaku dan  disetrum di bagian pinggang dan leher.

Para pelaku sempat mengaku sebagai anggota polisi dan menuduh korban sebagai pengedar narkoba.

"Pelaku juga mencoba nipu, jadi atas nama kepolisian katanya saya ada kasus narkoba, (itu) buat nipu saudara saya, jadi dia minta uang tebusan Rp 5 juta," ujarnya.

Hingga menjelang pagi, upaya pelaku tidak kunjung membuahkan hasil dan akhirnya pelaku mengambil sepeda motor jenis matic milik korban, dua unit Hanphone, dan uang Rp1,5 juta.

Lantas korban ditinggalkan seorang diri dan dia meminta tolong kepada pengendara lain yang melintas untuk nebeng sampai ke rumahnya.

"Jadi pokoknya dilepasin sama pelaku kurang lebih pukul 04.15 WIB dari jam 01.00 WIB lewat," kata Aulia.

"Saya enggak ada kendaraan, akhirnya nebeng-nebeng sama jalan kaki sih, dari  Jalan Raya Narogong ke daerah Mustika Jaya, (di deerah Mustika Jaya) udah jalan kaki, karena udah susah dapet tebengan," imbuhnya. (Cr02) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT