JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono menyebutkan, Pemprov DKI perlu melakukan terobosan untuk menanggulangi dampak ekonomi, sehingga masalah sosial bisa segera terselesaikan.
Hal itu, diungkapkannya setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza menjelaskan Jakarta berada diperingkat ke-46 kota aman tingkat dunia dan pandemi Covid-19 pun, menjadi penyebab tersebut.
"Bisa semacam memberikan bantuan kepada masyarakat kecil untuk modal usaha. Skema bantuannya bukan pinjaman, tapi hibah melalui Dinas Sosial DKI Jakarta," ujarnya, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya, pemerintah daerah dapat mengandalkan peran Dasawisma yang jujur untuk mendata warga-warganya yang memerlukan modal usaha.
Kata dia, hibah dapat menyasar pelaku usaha usahanya kecil seperti warung nasi, warung dan sebagainya.
“Pokoknya UMKM yang berada tingkatan paling bawahlah dengan hibah sekitar Rp 2,5 juta, jangan UMKM yang modalnya Rp20 juta,” ujarnya.
Meski begitu, dia mengapresiasi upaya pemerintah daerah yang memberikan bansos berupa sembako, hingga akhirnya diganti menjadi duit tunai Rp300 ribu kepada masyarakat.
Dia memprediksi, peringkat Jakarta sebagai Kota Teraman bisa semakin turun jika pemerintah tidak mengucurkan bantuan kepada warga.
“Ya itu (bansos) bagian untuk mencegah supaya tidak mencapai peringkat 60 (Kota Teraman). Dan pemberian bansos sebetulnya juga kurang maksimal karena Rp 300.000 per bulan untuk setiap keluarga,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, cara yang dapat dilakukan pemerintah daerah adalah melakukan pelonggaran kegiatan ekonomi.
Namun pelonggaran aktivitas ekonomi harus diiringi dengan prokes yang diperketat.
Langkah itu dapat dilakukan karena berkaca pada tingkat penyebaran Covid-19 semakin turun di Jakarta.
Kemudian, semakin banyak orang yang telah divaksin dosis satu hingga dosis kedua.
“Jadi keleluasaan berusaha dibuka seluas-luasnya, dengan catatan harus vaksin dan patuhi prokes 5M. Karena warga banyak memilih lebih baik tidak dapat bansos Rp 300.000, tapi mereka dikasih keleluasaan untuk berusaha,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Sebuah sayap bisnis berbasis penelitian, The Economis Inteligence Unit (EIU) merilis Kota Jakarta menepati peringkat ke-46 sebagai kota aman di dunia.
Peringkat tersebut, secara keseluruhan di bawah rata-rata kota lain, yaitu 66,1.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa hampir seluruh kota di dunia dalam situasi aman, tidak terkecuali Ibukota Jakarta.
Politisi seniir asal Gerindra ini juga, tidak memungkirinya bahwa dampak pandemi Covid-19 menjadi penyebab tingginya kriminalitas hampir diseluruh kota. Sehingga berdampak juga pada penilaian aman kota Jakarta. (deny)