SUKABUMI, POSKOTA.CO.ID – Belum lama ini tengah viral adanya sebuah foto dan narasi dari seorang ustaz di Sukabumi yang mengaku dirinya telah dilantik oleh wali Allah, yakni Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul.
Diketahui nama ustaz tersebut ialah Encep Jainal Muttaqin yang sehari-hari mengurus Pondok Pesantren Nurul Ikhlas di Kampung Leuwi Cagak, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Ustaz Encep juga mempunyai kebiasaan yang aneh dan sama sekali jarang dilakukan oleh orang lain, yakni salat tanpa mengenakan baju alias bertelanjang dada.
“Guru saya dari Jawa Timur melalui telepon. Kin kin kamu jangan pakai baju dulu, sampai kapan, lah jangan tanya sampai kapan katanya, nanti kalau sudah selesai dikasih tahu, oh ya saya nurut saja, karena saya di pesantren diajarkan untuk taat kepada guru,” kata Ustaz Encep.
Akibat kebiasaan tersebut, Ustaz Encep langsung diisukan telah diangkat menjadi wali Allah dengan saksi Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul.
Isu tersebut bermula dari tersebarnya rekaman suara berdurasi 2 menit dan 21 detik yang dibuat Arif Rahman Hakim, Ketua DPC LSM Komunitas Pemberantas Korupsi atau KPK Pasundan Surade.
Namun Arif mengaku rekaman suara yang tersebar luas di aplikasi WhatsApp itu hanya sekadar sebagai sebuah kajian semata.
“Memang benar itu suara saya, yang di-share di grup KPK Pasundan untuk dibahas dan dikaji,” kata Arif.
Arif jelas sama sekali tidak menyangka ternyata rekaman suara itu pada akhirnya malah tersebar luas di WhatsApp.
“Tidak menyangka Pesan Suara tersebut di-share ke mana-mana dan jadi liar,” paparnya.
Awalnya Arif menyebarkan rekaman suara itu hanya ke grup WhatsApp KPK Pasundan pada Kamis (30/9/2021).
Dia menganggap bahwa rekaman suara itu bertujuan sebagai alat klarifikasi dari munculnya tanggapan bahwa masyarakat mengenal sosok Ustaz Encep yang tidak memakai baju saat menghadiri pengajian.
Selain itu rekaman suara itu disebar juga untuk mendapatkan pandangan atau pendapat dari para anggota dan pimpinan KPK Pasundan, khususnya yang berada di Surade.
“Tetapi pesan suara itu keluar grup seolah-olah saya menyebar fitnah. Asumsi itu ramai di masyarakat karena perubahan Encep tidak pakai baju sejak ada gurunya dari Malang yang disebut abah.” tuturnya.
Akan tetapi kini Arif sudah meminta maad kepada keluarga besar Ustaz Encep atas kegaduhan yang justru terlanjur terjadi akibat pesan suara tersebut.
Arif menyebut saat ini dia dan pihak keluarga Ustaz Encep masih memiliki hubungan yang erat dan baik-baik saja.
Arif sekarang tidak mempercayai bahwa Ustaz Encep terbiasa tak mengenakan baju saat salat dan dilantik oleh Nyi Roro Kidul.
“Hanya saja kesalahan saya mengirim Pesan Suara ke grup internal KPK Pasundan,” pungkasnya. (cr03)