Meski Bini Cantik Bak Artis, Masih Ngelayap Masuk Kafe

Nah Ini Dia

Meski Bini Cantik Bak Artis, Masih Ngelayap Masuk Kafe

Senin 04 Okt 2021, 09:18 WIB

PUNYA istri cantik bak artis sinetron, Wahyudi, 35, belum juga puas. Tiap minggu masih kelayapan masuk kafe, dari nyanyi-nyanyi sampai eksekusi. Ketika dimata-matai sopir istri, kedoknya selama ini terbongkar. Katanya lembur ternyata main perempuan. Maryati, 30, pun memilih pisah.

Punya istri wanita karier, seorang suami harus panjang ususnya (sabar). Sebab porsi waktu untuk suami banyak tersita untuk kantor istri. Jika suami tidak telaten, opsinya hanya dua, cerai atau pelihara punya WIL. Mau mengikuti saran PKS untuk poligami, banyak yang merasa tidak mampu, karena harus janda. Itupun banyak yang protes dan menentangnya.

Wahyudi warga Surabaya, belakangan ini mengalami pergulatan batin. Berat istri yang wanita karier, memiliki WIL saja. Untuk mengikuti anjuran PKS jelas tidak mungkin, sebab selain dirinya bukan orang partai, juga saran itu datang belakangan, ketika dia sudah terperosok jauh ke lembah permesuman. Dan itu pun pada akhirnya berujung pada perceraian yang tadinya tak dikehendaki Wahyudi.

Suami istri Wahyudi-Maryati memang keluarga sibuk. Suami menjadi PNS sementara istri karyawati bank. Dari sisi ekonomi memang berkecukupan, tapi dari kacamata sosial bener-bener sial. Misalnya menghadiri sebuah resepsi, sering tak bisa mengajak istri karena Maryati sibuk dengan urusan pekerjaan. Padahal di saat resepsi itu Wahyudi bisa “pamer” bininya yang cantik bak artis sinetron sejuta episode.

Dan paling menjengkelkan bagi Wahyudi, malam hari ketika membutuhkan kehangatan seorang istri, sering Maryati males melayani. Jika tak beralasan sedang capek, alasan klasiknya adalah, sedang lampu merah. Wahyudi ya cukup percaya saja, masah harus bilang, “Tunjukkan merahmu......!” Memangnya rokok Gudang Garam!

Tapi berdasarkan UU Lalulintas, bila terhalang lampu merah, untuk belok kiri kan boleh langsung. Nah kata-kata dalam rambu lalulintas itu telah mengilhami Wahyudi untuk serong kiri alias selingkuh. Selingkuhnya bukan cari janda atau kencani bini tetangga yang dijamin lebih”hiegenis”, tapi malah ke kafe dan kelab malam. Ketika ketemu yang cocok, langsung saja dieksekusi, padahal itu kan bisa dipakai untuk semua kalangan.

Sejak itulah dia sering pulang kantor sampai telat. Ketika ditanya istri kenapa telat, jawabnya klasik: ada lembur di kantor. Padahal aslinya sih, lempengin burung! Maryati juga curiga ke sana, karena asal pulang telah mulut suami berbau alkohol entah yang berapa persen. Oleh karena itu dia diam-diam mencoba menyelidi kegiatan suami yang sebenarnya.

Di rumahnya ada sopir tetangga yang sering dipakai oleh keluarga Wahyudi. Diam-diam orang ini diminta memata-matai kegiatan suami selepas kantor. Benar saja, pulang kerja bukannya langsung pulang tapi malah ke sebuah klab malam. Di situ “detektip partikelir” itu melihat Wahyudi memangku wanita cantik. Langsung saja dipotret tanpa berikut “dongkrak”-nya.

Foto itu diserahkan ke Maryati dan dijadikan barang bukti sidang Tipisel (tindak pidana selingkuh). Awalnya Wahyudi menolak tuduhan istri punya WIL, tapi setelah ditunjukkan foto Wahyudi mangku cewek dengan pakaian merangsang, Wahyudi tak berkutik. Bisanya kemudian hanyalah minta maaf.

Tapi Maryati yang hatinya kadung luka, tak bisa memaafkannya. Langsung saja dia menggugat cerai ke Pengadilan Agama Surabaya. Harta gono gini dibagi dua. Anaknya yang baru seorang ikut Maryati dan pindah ke bank cabang Kudus, kota di mana Maryati punya orang tua.

Sialnya Wahyudi, dulu nggak mau cerai, kini malah diceraikan istri. (GTS)

Tags:
suami selingkuh dengan wanita kafeistri tak mau layani suamisuami hobi selingkuh beralasan suka lemburkecurigaan istri suami selingkuhsuami ditinggal istri karena selingkuh

Administrator

Reporter

Administrator

Editor