Anak Bawa Lari Bini Orang Bapaknya yang Kena Hajar

Sabtu, 9 Oktober 2021 07:30 WIB

Share
Anak Bawa Lari Bini Orang Bapaknya yang Kena Hajar. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)
Anak Bawa Lari Bini Orang Bapaknya yang Kena Hajar. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

SUNGGUH kasihan nasib kakek Musni, 60, dari Palembang ini. Yang dapet enak anak lelakinya, si Umar, 35, karena bawa kabur bini orang. Tapi gara-gara dianggap menyembunyikan anaknya, Musni jadi sasaran amuk Hasman, 40, suami  Intan, 30, yang dibawa kabur. Untung saja tak sampai koit.

Pepatah lama mengatakan, anak berulah orangtua kena tulah. Misalnya nih, anak belajar naik sepeda motor, ketika kemudian nabrak orang dan masuk Rumah Sakit, pastilah orangtua yang tanggung biaya perawatan. Tapi jika anak bawa lari bini orang, mestikah orangtuanya yang harus tanggungjawab? Enak betul ya, anak yang mesra-mesraan di hotel bersama bini orang, bapaknya yang ketempuhan kena hajar lelaki yang tak terima bininya dibawa kabur orang.

Ini benar-benar terjadi di Lorok Pakjo, Palembang. Kakek Musni harus masuk Rumah Sakit dengan sejumlah jahitan, gara-gara ditusuk Hasman, lelaki yang sebelumnya sama sekali tak dikenalnya. Tapi Hasman memang layak marah, sebab selama sebulan bininya dibawa kabur Umar anak Musni, tiap malam jadi kedinginan. Ibaratnya kendaraan, Hasman hanya punya motor satu-satunya, ketika motornya dilarikan orang, apakah harus ngojek?

Awalnya rumahtangga Hasman warga Ilir Barat cukup bahagia dengan istri Intan yang cukup cantik itu. Tapi sejak bini kenal dengan Umar, semua jadi berubah. Rupanya Intan terpikat pada Umar yang lebih muda dan tampan. Dan ketika hubungan keduanya sampai ke ranjang, ternyata Umar memang sangat sesuai antara tongkrongan dan tangkringannya. Suaminya di rumah, kalah jauuuuuh, maklum sudah mulai menua. Ibarat mobil larinya tinggal 60 Km perjam, sehingga kalau di jalan tol disalip melulu.

Gara-gara itulah, Intan jika diajak “masuk tol” jadi males, habisnya pasti selalu di jalur paling kiri. Makanya dia sering beralasan capek atau sedang lampu merah. Dan klimaksnya dia mau saja dibawa kabur oleh Umar yang jago mbalap, tapi bukan Formula E. Ini terjadi sejak sebulan lalu dan keberadaan Intan bak hilang ditelan bumi.

Sudah barang tentu Hasman selaku suami kelimpungan, karena sudah sebulan tanpa “kendaraan”. Sudah lapor polisi, tapi belum ada titik terang. Lalu kemudian ada yang menginformasikan pada Hasman, bahwa selama ini Intan suka jalan bareng dengan Umar warga Lorok Pakjo. “Tapi jangan bilang dari saya lho ya, sebut saja dari sumber yang layak dipercaya, gitu!” kata sang informan.

Data itu sepertinya akurat banget, karena disebutkan sekalian alamat Umar. Dan ketika Hasman mendatangi rumah tersebut, Musni sebagai ayah Umar mengakui bahwa anak itu sejak sebulan lalu tak pernah pulang, entah ke mana. Dia kaget juga ketika dikatakan Umar bawa kabur bini Hilman. Tapi suwerrrrr, dia sama sekali tak tahu di mana keberadaan Umar sekarang.

Hasman pulang dengan tangan hampa. Seminggu kemudian dia balik lagi ke Lorok Pakjo, tapi lagi-lagi Musni mengaku tidak tahu keberadaan Umar. Malah dia bilang, anaknya kan sudah gede dan dewasa. Kalau kambing bisa diikat sehingga  tak bisa ke mana-mana. Lha kalau orang kan tak mungkin dibuntuti terus. “Sabar ya Mas, nanti kalau pulang biar Umar tak omeli,” kata Musni santai dan tanpa beban.

Seminggu kemudian Hasman kembali ke situ lagi, dan Musni tampak mukanya masam karena selalu diganggu oleh suami Intan. Disikapi demikian, Hasman jadi emosi. Dia keluarkan pisau dan  ditusuklah lengan Musni sampai mandi darah, sementara Hasman melarikan diri. Tapi seminggu kemudian berhasil ditangkap. Karena mau melawan, terpaksa polisi melumpuhkannya dengan tembakan terukur.

Maksudnya, ditembak kakinya, bukan polisi bawa meteran! (GTS)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar