4 Orang Tewas dan 338 Rumah Terendam Banjir di Padang Pariaman

Kamis 30 Sep 2021, 16:18 WIB
Pohon tumbang akibat hujan deras yang disertai angin kencang di Padang Pariaman. (Foto/bnpb)

Pohon tumbang akibat hujan deras yang disertai angin kencang di Padang Pariaman. (Foto/bnpb)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Empat orang tewas dan lima lainnya luka-luka, serta 72 warga mengungsi akibat banjir di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Selain itu, banjir juga merendam 338 unit rumah, 80 hektar lahan pertanian, satu unit fasilitas ibadah dan satu unit fasilitias pendidikan.

Peristiwa banjir itu terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat, Rabu sore (29/9/2021), sejak pukul 16:00 waktu setempat. Saat terjadi banjir, tinggi muka air berkisar antara 75 hingga 200 cm.

Sedangkan dampak kerusakan material akibat angin kencang menyebabkan 12 unit rumah rusak berat, 10 unit kios atau warung rusak serta 30 kendaraan motor rusak.

Selain itu, juga terdapat pohon tumbang yang menimpa badan jalan provinsi akibat angin kencang sehingga mengganggu akses lalu lintas dari Bandara Minangkabau ke Padang Pariaman dan mengalami kemacetan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan pendataan di lokasi kejadian dan melakukan giat pembersihan material akibat pohon tumbang serta evakuasi warga bersama TNI, Polri dan warga setempat.

Operator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Padang Pariaman Andri Liska Putra mengatakan, bahwa saat ini warga terdampak melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman di rumah kerabat atau keluarga terdekat.

"Sampai saat ini masih melakukan giat evakuasi warga ke tempat yang lebih aman di rumah keluarga terdekat," ujar Andri dalam keterangannya melalui pesan singkat, Kamis (30/9).

BPBD Kabupaten Padang Pariaman juga masih mengalami kendala dalam giat penanganan bencana dikarenakan terbatasnya peralatan dan kondisi wilayah yang terdapat banyak titik bencana.

"Kami masih menggunakan alat tradisional seperti gerobak, cangkul dan juga ada gergaji mesin. Tapi kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk dukungan penanganan bencana," tambahnya.

Peristiwa banjir  ini juga berdampak pada 10 kecamatan dan 14 kelurahan atau nagari.

Pada Kecamatan Batang Anai berdampak di Nagari Katapiang, Sungai Buluah Timur, Sungai Buluah Selatan dan Kasang, Kecamatan Ulakan Tapakih di Nagari Mangopoh Palak Gadang Ulakan, Kecamatan Lubuak Aluang di Nagari Lubuak Aluang dan Pasie Laweh Lubuak Aluang dan Kecamatan 2x11 Kayu Tanam di Nagari Anduriang.

Video Diduga dari Dupa, Tida Banggunan Hanggus Terbakar di Wilayah Penjaringa. (youtube/poskota tv)

Kemudian Kecamatan Sintuak Toboh Gadang di Nagari Sintuak, Kecamatan Sungai Limau di Nagari Kuranji Hilia, Kecamatan V Koto di Nagari Campago, Kecamatan VII Koto Patamuan di Nagari Tandikek, Kecamatan Anam Lingkuang di Nagari Parik Malintang dan Kecamatan IV Koto Aua Malintang di Nagari III Koto Aua Malintang.

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Sumatera Barat didominasi dengan cuaca berawan dan cerah berawan pada 30 September sampai 1 Oktober 2021.

BNPB mengimbau masyarakat serta perangkat daerah untuk meningkatkan kewaspadaan pada potensi bencana hidrometeorologi dengan memantau prakiraan cuaca pada laman BMKG. (johara)

Berita Terkait

Libatkan Warga Cegah Banjir

Jumat 01 Okt 2021, 06:19 WIB
undefined

News Update