JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan salah satu faktor kunci pertumbuhan ekonomi Islam (halal) adalah meningkatnya populasi penduduk Muslim di dunia.
"Pada tahun 2018 jumlah penduduk Muslim mencapai 1,8 miliar. Jumlah itu akan terus bertambah dan diprediksi pada tahun 2030 mencapai 2,2 miliar," kata Wapres.
Itu disampaikan Wapres saat menjadi keynote speech (pembicara kunci) pada acara Bizhare Investment Conference 2021, di Jakarta, Sabtu (25/9/2021).
Hadir dalam acara itu, Direktur Statistik dan Informasi Pasar Modal OJK Muhammad Toriq, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Hanifah Makarim, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhiyasa, Founder & CEO Bizhare Heinrich Vincent, dan lainnya.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Bambang Widianto.
Wapres menandaskan peningkatan populasi tersebut secara otomatis akan meningkatkan permintaan produk barang dan jasa halal nantinya.
Wapres menjelaskan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi produsen halal terbesar dunia.
"Namun, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah," papar Wapres.
KH Ma'ruf menambahkan industri halal tidak lagi menjadi pelengkap kemajuan perekonomian suatu bangsa, namun menjadi bagian penting dalam pembangunan perekonomian negara, sebagaimana Malaysia dan Uni Emirat Arab yang sekarang tengah menikmati pertumbuhan ekonomi negaranya dengan mengembangkan industri halal, dan menjadi pemain utama industri halal dunia.
Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy Report 2019/20, diproyeksikan masing-masing sektor industri halal akan meningkat seiring dengan permintaan produk halal dunia.
"Sektor makanan dan minuman halal diprediksi akan mencapai nilai 1,97 triliun dolar AS pada tahun 2024. Sektor keuangan Islam (syariah), diprediksi meningkat sebesar 3,5 triliun dolar AS pada tahun 2024.
"Kemudian, sektor travel dan pariwisata diramalkan meningkat mencapai 274 miliar dolar AS bpada tahun 2024, dan sektor fesyen naik sebesar 402 miliar AS pada tahun 2024," utara Wapres.
Selain itu, sektor media dan karya seni juga diproyeksikan tumbuh mencapai 309 miliar dolar AS pada tahun 2024, dan sektor obat-obatan dan kosmetik halal masing-masing diprediksi naik sebesar 134 miliar dolar AS dan 95 miliar dolar AS pada tahun 2024. (johara)