JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Latar belakang terjadinya unjuk rasa yang digelar kelompok massa dari Barisan Organ Muda (BOM) di depan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DKI Jakarta tak lepas dari munculnya paspor dengan perubahan nama dari Adelin Lis menjadi Hendro Leonardi
Menurut keterangan dari BOM yang menggelar aksi demonstrasi tersebut, perubahan nama dari Adelin Lis jadi Hendra Leonardi terjadi di Kantor Imigrasi Jakarta Utara pada tahun 2008, saat masa kepemimpinan Liberti Sitijintak yang kala itu menjabat Kepala Kanwil Kemenkumham DKI.
Hal tersebut juga dilakukan oknum pejabat tinggi di Kantor Imigrasi.
Diketahui Adelin Lis merupakan pemilik PT Mujur Timber Group dan PT Keang Nam Development.
Oleh Mahkamah Agung (MA), Adelin divonis 10 tahun penjara serta membayar uang pengganti senilai Rp119, 8 miliar dan dana reboisasi sebesar 2,938 dolar Amerika Serikat
"Dengan diterbitkan identitas palsu itu, tersangka Adelin Lis alias Hendro Leonardi bisa pergi ke Singapura hingga 2021," tutur Koordinator aksi Barisan Organ Muda (BOM), Ahmad, di lokasi, Jumat (17/9/2021).
Bisa lolosnya Adelin ke Singapura, lanjut Ahmad, lantaran adanya dugaan seorang pejabat kementerian yang menandatangani pergantian nama paspor dari Adelin Lis menjadi Hendro Leonardi.
Kata Ahmad, kala itu kejaksaan tak bisa mengeksekusi sebab yang bersangkutan terlebih dahulu melarikan diri dengan modus menggunakan paspor palsu atas nama Hendro Leonardi.
Tetapi, pasca Adelin Ditangkap, Ahmad menduga tak ada pemeriksaan secara mendalam terkait surat-surat palsu yang dimiliki Adelin selama dalam pelariannya.
Padahal, imbuh Ahmad, guna menerbitkan paspor atas mama Hendro Leonardi semestinya melibatkan banyak oknum di Ditjen Imigrasi hingga kantor Imigrasi Jakarta Utara.
Sampai saat ini, oknum yang terlibat terkait paspor Identitas palsu itu diketahui masih menduduki jabatan posisi strategis di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta m
"Kami pastikan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta hari ini bobroknya luar biasa, karena melindungi pebajat untuk melakukan manuver mencari rupiah dibalik gaji mereka," ungkapnya.
Dengan demikian, Barisan Organ Muda (BOM) akan terus menyuarakan tuntutannya agar tak kembali muncul kasus serupa macam Adelin Lis.
"Minggu depan kami akan menyampaikan kasus yang sama sampai oknum pejabat di kantor Kanwilkumham dicopot dari jabatannya. Agar tidak terulang lagi Adelin Lis yang baru. Sangat kita sayangkan apabila Bapak Yasonna Laoly mendiamkan kasus seperti ini," jelasnya.
Sebelumnya dikabarkan, massa aksi yang berasal dari Barisan Organ Muda (BOM) menggelar demonstrasi di depan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DKI Jakarta, Jalan MT Haryono, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/9/2021).
Dalam menggelar aksi tersebut, pendemo melakukannya dengan mematuhi protokol kesehatan (Prokes) jaga jarak sembari membentangksn spanduk tuntutan di pintu gerbang Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
Spanduk itu bertuliskan, "Menkumham segera copot oknum pejabat imigrasi yang menduduki posisi strategis Kumham. Usut tuntas kasus pemalsuan paspor Adelin Lis."
Koordinator Barisan Organ Muda, Ahmad menjelaskan, pihaknya menuntut Kemenkumham DKI Jakarta bertanggung jawab atas kasus pemalsuan paspor Adelin Lis.
"Kami mendesak Polri untuk segera mengusut tuntas kasus pemalsuan paspor Adelin Lis. Kami juga meminta Menkumham Yosonna Laoly untuk segera memecat oknum pejabat Imigrasi yang saat ini menduduki posisi strategis di Kemenkumham," ucapnya kepada wartawan, di lokasi demo, Jumat (17/9/2021).
Pantauan Poskota.co.id, aksi demonstrasi berjalan kondusif dengan pengawalan ketat petugas kepolisian Polsek Kramat Jati. Selain itu, petugas internal pengamanan gedung Kanwil Kemenkumham DKI juga terlihat sigap menjaga pagar gerbang kantor tersebut.
Video Pesawat Rimbun Air Jatuh di Papua, Kapten Pilot Dikenal Sebagai Sosok Panutan Dalam Keluarga. (youtube/poskota tv)
Terpantau, massa aksi berdiri dengan jarak sekitar satu meter di depan kantor Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
Mereka pun berdiri berjajar membentuk blokade barisan di depan mobil komando aksi demo.
Di samping itu, orator yang berada dj atas mobil komando, menyuarakan sejumlah tuntutan di hadapan kantor tersebut.
Massa aksi meminta pihak Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta bertanggung jawab atas pembuatan paspor asli dengan identitas palsu.
"Kami meminta polri untuk segera menangkap dan menindak oknum-oknum yang memuluskan Adelin Lis kabur menggunakan paspor asli dengan identitas palsu," terangnya.(cr02)