Jaksa di Haiti Mencari Dakwaan Terhadap Perdana Menteri Ariel Henry Atas Dugaan Terlibat Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Rabu 15 Sep 2021, 04:20 WIB
Haiti, negara yang sedang dilanda kisruh politik, dan baru saja diguncang gempa hebat. (foto: googlemaps)

Haiti, negara yang sedang dilanda kisruh politik, dan baru saja diguncang gempa hebat. (foto: googlemaps)

Pada hari Senin, Kantor Perlindungan Warga Haiti, sebuah badan seperti ombudsman, menuntut Henry mundur dan mendesaknya untuk muncul di kantor kejaksaan sebagaimana diminta untuk menjelaskan situasi.

"Kami semua ingin mengetahui isi percakapan itu," kata Pengacara Renan Hedouville, yang mengepalai kantor tersebut, tentang laporan telepon antara Henry dan Joseph Badio, buronan yang pernah bekerja di Kementerian Kehakiman Haiti dan di lembaga anti-pemerintah. satuan korupsi.

Badio dipecat pada Mei di tengah tuduhan melanggar aturan etika yang tidak ditentukan.

Dalam pesanan dua halamannya, Claude mengatakan panggilan itu dilakukan pada 04:03 dan 04:20 pada 7 Juli dan mengatakan bahwa bukti menunjukkan bahwa Badio berada di sekitar rumah Moise pada waktu itu.

Panggilan tersebut berlangsung total tujuh menit dan Henry berada di Hotel Montana di Port-au-Prince pada saat itu, Claude juga mengatakan, mencatat bahwa seorang pejabat pemerintah mentweet bulan lalu bahwa Henry mengatakan kepadanya bahwa dia tidak pernah berbicara dengan Badio.

“Perdana Menteri tidak bisa tetap di jabatannya tanpa membersihkan area gelap ini,” kata Hedouville. "Dia harus menghapus semua kecurigaan."

Lebih dari 40 tersangka, termasuk 18 mantan tentara Kolombia dan tiga warga Amerika Haiti, telah ditangkap dalam kasus ini sejauh ini. Pihak berwenang masih mencari tersangka tambahan, termasuk Badio dan mantan senator Haiti.

Tetapi banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang apa yang terjadi. “Negara ini masih meminta jawaban,” Laurent Lamothe, yang menjabat sebagai perdana menteri Haiti dari 2012 hingga 2014, mengatakan kepada Al Jazeera satu bulan setelah pembunuhan itu. (*)
 

Berita Terkait

Menyusuri Jejak Pembunuh

Rabu 15 Sep 2021, 06:56 WIB
undefined
News Update