Diguyur Hujan Selama 4 Jam, Puluhan Rumah Warga di Rangkasbitung Terendam Banjir

Selasa 14 Sep 2021, 05:49 WIB
Banjir di perumahan warga di Kampung Sentral Rangkasbitung. (Foto/Yusuf)

Banjir di perumahan warga di Kampung Sentral Rangkasbitung. (Foto/Yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Puluhan rumah warga yang berada di Kampung Sentral,  Kelurahan Rangkasbitung Barat,  Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, terendam banjir,  Senin (13/9/2021).

Banjir itu disebabkan oleh derasnya hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Lebak sejak pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB.  

Alhasil,  banjir yang berasal dari luapan saluran irigasi perkampungan, tidak bisa menampung debit air hujan.

Sehingga, air meluap dan membuat genangan air yang bahkan hingga mencapai lutut orang dewasa. 

Sandi Nugraha,  warga Sentral mengaku, kini kawasan di kediamannya telah menjadi kawasan langganan banjir.

Padahal, katanya, sebelumnya banjir hanya datang 2 kali dalam setahun.

"Sekarang sering, diguyur hujan selama satu jam aja langsung banjir. Padahal dulu jarang, hanya waktu musim hujan doang.  Itu juga paling 2 kali setahun, " kata Sandi. 

Sandi menuturkan,  banjir yang menggenangi rumahnya itu sendiri diakibatkan melubernya saluran irigasi yang tidak lagi sanggup menampung debit air hujan. 

Alhasil, air pun meluber hingga masuk ke rumah warga. 

"Irigasinya juga sekarang jadi sempit. Jadi airnya engga jalan," katanya. 

Dirinya pun berharap pemerintah daerah dapat memcari solusi dan melakukan action langsung menangani persoalan banjir yang kini selalu menghantui warga Sentral. 

"Kita harapnya engga banjir lagi,  dengan drainase yang diperlebah. Terus juga normalisasi di Situ atau adanya tempat penampungan air yang bisa menampung air irigasi dari perumahan penduduk," harapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Lebak Febby Rizki  Pratama mengatakan, banjir yang kini telah mengepung daerah Rangkasbitung tersebut disebabkan perubahan kondisi alam, yang mana telah menyebabkan hilangnya sumber resapan air.  

"Daya dukung alam sekarang sudah tidak bagus, sumber serapan air kini sudah ditutupi perumahan-perumahan baru," pungkasnya. (Kontributor Banten/Yusuf Permana

Berita Terkait

News Update