Tangkapan Layar CCTV, saat tersangka menganiaya para korban di ruang tamu milik keluar Dodi Sutriadi mawar indah, Blok CH 16, RT.008 RW.019, kelurahan pejuang, kecamatan Medan satria, Kota Bekasi. Minggu (12/09/2021) siang. (Foto/Ist)

Bekasi

Waduh Ngeri! Gegara Soal Ini Satu Keluarga di Bekasi Nyaris Kehilangan Nyawa Oleh Kerabat Dekat Sendiri, Begini Kronologi

Senin 13 Sep 2021, 03:21 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Rekaman CCTV milik satu keluarga Mawar Indah di bilangan Pejuang, kecamatan Medan satria, Kota Bekasi, ini nyaris kehilangan nyawa oleh kerabat dekat sendiri, Jum'at (10/09/2021) malam.

Diketahui, jika proses percobaan pembunuhan pada satu keluarga ini karena masalah hutang piutang, antara tersangka AJ dengan keluarga korban.

Berdasarkan keterangan dari korban, Dodi Sutriadi, kronologi bermula saat AJ yang merupakan teman kuliah dari anaknya bernama Tommy, menawarkan sebuah investasi.

AJ mengaku pada korban, jika ia membutuhkan modal besar hingga hampir Rp1 miliar.

"Iya modalnya besar, kalau dihitung bisa ratusan juta, (Rp970 juta) ia minjam uang tersebut sejak lebaran tahun 2021. 

"Namun, jatuh tempo enam bulan tersebut, nyatanya ia tak sanggup membayar," ucap Dodi Sutriadi (12/09/2021) siang.

Selanjutnya Dodi mengatakan kembali, bahwa satu minggu sebelum kejadian, AJ mampir ke rumahnya untuk memberi tahu bahwa minggu depan akan membayar hutangnya.

"Nah jadi seminggu yang lalu, si AJ ini datang ke rumah, menjanjikan minggu depan mau bayar," bilangnya.

Namun, anehnya AJ yang datang sendirian pada pekan lalu, menanyakan segala macam, termasuk CCTV dan recorded kepada Tommy.

"Anehnya pas masuk ke dalam rumah, kayak melihat-lihat di mana keberadaan CCTV ada di mana dan sebagainya.

"Jadi seperti melihat kondisi rumahnya gimana, cctv ada berapa, terus recordernya ada di mana dan sebagainya.

"Terus kata anak saya dikasih tau CCTV-nya ada di mana, terus recorder ada di kamar," sambung Dodi Sutriadi saat ditemui di rumahnya.

Setelah itu, satu pekan kemudian, pada Jum'at (10/09/2021) lalu, AJ betul bertemu Tommy. Tommy bilang jika butuh permintaan.

Permintaan tersebut bahwa pembayaran hutang harus disaksikan kedua belah pihak, antara keluarga korban dan tersangka, AJ.

Kedatangnya tersangka ternyata hanya berpura-pura mau membayar hutang. 

Dari pihak korban, saksi yang hadir yaitu, Istri Dodi dan adik Tommy.

Karena telah ditelpon, korban membukakan pintu rumah, dan ia membawa sebuah tas dan mengatakan kepada Tommy, tas ini berisi uang 1 miliar.

"Setelah dibukakan pintu, Aj yang saat itu sendirian, sempat menanyakan keberadaan saya dan istri saya ke Tommy anak saya, dan anak saya menjawab, Ibu dan bapak sedang tidur," tambahnya.

AJ datang lebih awal daripada lima tersangka lain, yaitu sekitar pukul 22.00 WIB. Namun AJ Nampak gelisah dan sempat mondar mandir.

"Jadi pas di sini tuh si AJ ini yang biasanya duduknya santai, tapi mondar mandi aja, jadi agak gelisah sambil kontak-kontakan sama yang di sana (pelaku yang lain)," imbuhnya 

Tak berselang lama, lima orang tersebut sampai kerumah Tommy. sebelum masuk ke ruang tamu, AJ dan lima tersangka lainnya melakukan diskusi terkait mekanisme pembayaran.

Selanjutnya, Tommy, Edo (adik Tommy) dan istrinya duduk di sofa, dan AJ serta lima tersangka lainnya sempat mengelilingi seperti korban, dan membuat suasana nampak tegang.

Dikatakan Dodi, bahwa Anaknya yang paling bungsu (Edo) mencurigai proses pembayaran hutang dengan jumlah banyak memakai uang cash. 

"Mereka mengelilingi kayak pagar betis gitu, sehingga anak saya gak bisa keluar, nah tiba tiba si Aji ini nyemprotin air cabai ke anak saya yang kecil (edo) dan Tommy.

"Setelah di semprot, edo lari ke kamar saya langsung teriak, karena saat itu saya juga lagi tidur, edo ini sempat di pukul kayu gitu, dia masuk ke kamar saya pas saya buka pintu. Karena saya kaget kan denger ribut-ribut," keluh Dodi Sutriadi 

Situasi yang tegang tersebut, sempat ada dua orang mengejar ngejar kami masuk kamar saya saat saya dan istri saya sedang tidur.

Mereka membawa alat kejut listrik, istrinya pun menjadi sasaran kejut listrik tersebut. 

Setelah itu, Edo (anak Dodi yang kedua) merebut kejut listrik tersebut.

"Sempat ada satu pelaku berbaju merah bawa golok, dan sempat menatap saya, tapi ia tak jadi menikam saya, saya bersyukur Allah melindungi saya," tuturnya.

Sementara Tommy, yang sedang tercekik oleh Temannya sendiri (AJ) disemprot air cabai, dan datang lagi pria berbaju merah langsung mau menusuk Tommy, namun tusukan tersebut hanya Mengenai lengan Tommy.

"Saya langsung keluar kamar, dan membentak orang orang di ruang tamu tersebut, lalu saya melihat ada AJ, Saya katakan kita ini sudah seperti saudara, sudah sana kamu pulang," seru Dodi Sutriadi.

Setelah sampai di gerbang dan Aj serta enam pelaku tersebut bergegas pergi, Pintu gerbang rumah Dodi Sutriadi langsung digembok dan ia baru memulai meneriaki maling kepada Enam Tersangka.

Kemudian, Dodi Sutriadi meneriaki juga satpam untuk menutup gerbang kompleks, dan para pelaku tak bisa keluar dan mereka sempat mendapati shock therapy Oleh warga di pos security komplek.

"Sebelumnya ada yang melarikan diri, satu orang, tetapi akhirnya tertangkap juga," ucap Dodi Sutriadi

Diketahui melalui tayangan CCTV Milik Rumah korban, para tersangka memang telah mempersiapkan beberapa senjata tajam, salah satunya ada pistol di sembunyikan di saku celana.

Setelah itu, Dodi Sutriadi melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian Polsek Medan Satria Kota Bekasi pada malam dini hari, Sabtu (11/09/2021), untuk dilakukan penyelidikan dan pengamanan terhadap enam orang Tersangka. (Kontributor/Ihsan Fahmi)

Tags:
percobaan pembunuhan pada satu keluarga di bekasisatu keluarga di bekasi nyaris kehilangan nyawagegara hutang piutang satu keluarga nyaris dibunuhPembunuhanproses percobaan pembunuhan di bekasi

Administrator

Reporter

Administrator

Editor