ALHAMDULILLAH, kasus Covid-19 di negeri kita terus melandai dalam beberapa hari ini, bersamaan diterapkannya pelonggaran PPKM dari level 4 menjadi level 3 dan 2 di beberapa wilayah Jawa dan Bali.
Penurunan ini tak lepas dari meningkatnya kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan, menaati ketentuan PPKM.
Selain, tentunya program vaksinasi yang terus digenjot, tak hanya jumlahnya juga pemerataan.
Kasus baru Covid-19 pada Minggu (5/9/2021) kembali menurun menjadi 5.403, lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya, Sabtu (4/9/2021) sebanyak 6.727 dan Jumat (3/9/2021) yang dilaporkan 7.797 kasus.
Dengan penurunan harian kasus positif ini, ditambah tingkat kesembuhan yang tinggi menjadikan jumlah kasus aktif semakin kecil.
Kasus aktif ( pasien yang sedang dalam perawatan baik di rumah sakit rujukan maupun isolasi mandiri) sebanyak 155.519 orang setelah ada penambahan pasien sembuh 10.191 orang dan angka kematian 392 dari total pasien Covid-19 hingga kini sebanyak pasien Covid-19 saat ini 4.129.020 orang.
Tercatat total pasien sembuh sebanyak 3.837.640 dan pasien meninggal dunia seluruhnya 135.861 orang.
Masih tingginya angka kematian perlu menjadi perhatian serius, meski secara bertahap jumlah kematian setiap harinya kian berkurang, dari sebelumnya di atas seribu orang kini menjadi tiga ratusan orang.
Yang lebih diwaspadai lagi adalah kemungkinan serangan gelombang ketiga Covid-19 seiring dengan munculnya varian baru - varian Mu yang sudah menyebar di 40 negara di dunia.
Kita berharap varian Mu tidak masuk wilayah Indonesia.
Meski begitu pemerintah sudah menyusun strategi untuk menghadapi segala kemungkinan.
Ini sebagai bentuk antisipasi negara kita untuk melindungi setiap warga negaranya dari berbagai ancaman, termasuk serangan varian Mu yang sekarang sudah masuk Jepang dan Hongkong.
Varian Mu pertama kali ditemukan di Kolombia, Januari lalu.
Kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang melakukan pemantauan khusus, apakah varian Mu lebih cepat menular dari varian asli Covid-19.
Mengingat sejumlah informasi menyebutkan varian baru ini lebih cepat menyebar dan menunjukkan resistensi terhadap kekebalan yang dibangun vaksin.
Artinya dapat mengurangi daya kekebalan tubuh seseorang yang telah divaksin. Ini yang sedang diteliti lebih lanjut.
Menurut WHO juga, vaksin yang memiliki efikasi atau efektivitas di atas 50 persen merupakan standar untuk membentuk kekebalan tubuh.
Sementara vaksin yang digunakan di negeri kita, memiliki efikasi di atas 50 persen, yang berarti masih efektif.
Seperti dikatakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, sejauh ini terdapat enam jenis vaksin yang digunakan di tanah air, yakni vaksin CoronaVac produksi Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer, dan vaksin produksi Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac.
Kita berdoa semoga varian Mu dan gelombang ketiga Covid-19 menjauh dari negeri kita.
Meski begitu upaya pencegahan harus dilakukan oleh kita semua, dengan senantiasa menjalankan protokol kesehatan.
Senantiasa waspada dan hati – hati melakukan aktivitas di luar rumah yang berpotensi akan terjadinya penularan. (Jokles)