JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Jakarta Timur, Dian Budi Argo (30) menyampaikan sebanyak 146 pemulung di wilayah Pulogadung telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
Adapun kegiatan vaksinasi Covid-19 dengan jenis AstraZeneca tersebut dilaksanakan di Jalan Pulo Lentut, Kampung Warung Jengkol, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Sabtu (4/9/2021) kemarin.
"Yang datang sebenarnya banyak, hampir 167 orang. Tapi itu ada permasalahan NIK (Nomor Induk Kependudukan) sama (komorbid) darah tinggi. Terus akhirnya diganti lah sama warga sekitar sini," ujarnya kala ditemui Poskota.co.id, Minggu (5/9/2021).
Lanjut Budi, sejumlah pemulung yang tak bisa mendapat vaksin dosis pertama lantaran karena tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Pemulung ini kebanyakan ada yang punya KTP, ada yang enggak. Kalau vaksin ini kan harus ada NIK, buat barcode jadi sebagian enggak bisa vaksin, karena enggak ada NIK," jelasnya.
Guna mengatasi persoalan sejumlah pemulung yang tak memiliki KTP, kata dia, pihak swasta seperti PT. Unilever akan membantu mengurus pembuatan KTP bagi pemulung.
"Koordinasi dengan Dukcapil Jakarta Timur, infonya kemarin begitu. Sekarang anak kecil sudah ada NIK, masa orang tua enggak ada," ucapnya.
Selain karena NIK, pada vaksinasi di hari Sabtu kemarin, sejumlah pemulung ada yang gagal lolos skrining karena memiliki komorbid seperti darah tinggi. Walhasil, pemulung yang bersangkutan tak dapat divaksin.
Pada kesempatan tersebut, Budi menjelaskan, vaksinasi dosis kedua akan dilaksanakan di lokasi serupa pada pada 8 November mendatang.
Sebelumnya dikabarkan, Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar meminta jajarannya bekerja sama dengan pihak swasta guna meningkatkan vaksinasi Covid-19 untuk pemulung.
Hal tersebut disampaikan kala meninjau vaksinasi Covid-19 yang berlokasi di Jalan Pulo Lentut, Kampung Warung Jengkol, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung yang digelar Sabtu (4/9/2021) kemarin,
"Harapan saya tetap dilanjutkan di wilayah Kecamatan lainnya. Kita mapping (Identifikasi), nanti kira-kira pemulung banyaknya di mana," ucapnya kepada wartawan, belum lama ini.
Sebab pemulung termasuk kelompok sosial yang rentan terpapar Covid-19 lantaran minim mendapat informasi terkait Covid-19, tidak menerapkan gaya hidup sehat serta mobilitasnya tinggi.
Pun para pemulung cenderung tinggal dalam satu lokasi padat penduduk sehingga hilang satu orang terkonfirmasi Covid-19, penularannya lebih cepat karena tidak ada jaga jarak.
Dia meminta untuk disediakan sentra vaksinasi massa Covid-19 dekat permukiman komunitas pemulung sehingga memudahkan pemulung untuk menjangkau lokasi kegiatan.
"Jangan sampai kita (masyarakat ekonomi menengah ke atas) tervaksin, mereka (pemulung) tidak. Apalagi kemampuan ekonomi mereka dengan adanya Covid-19 lebih terpuruk lagi," jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Purwono menerangkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah pihak swasta untuk menggelar vaksinasi massal Covid-19 di permukiman komunitas pemulung.
Lebih lanjut, dia memberi contoh jika kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk 150 pemulung di Kelurahan Rawa Terate hasil kerja sama Pemerintah Kota Jakarta Timur dengan Serviam, PT Unilever, dan Ikatan Pemulung Indonesia.
Dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 dengan jenis vaksin AstraZeneca ini para pemulung antusias mengikuti kegiatan sebab mereka juga mendapat paket sembako dari panitia penyelenggara.
"Rencananya nanti minggu depan akan diadakan kegiatan serupa di Kecamatan Duren Sawit. Untuk kegiatan hari ini para pemulung tampak antusias mengikuti ya," kata Purwono. (Cr02)