ADVERTISEMENT

Mahfud MD Dorong Perguruan Tinggi Hadapi Tantangan Revolusi 4.0: Jaga Eksistensi Jati Diri Bangsa

Minggu, 5 September 2021 19:40 WIB

Share
Mahfud MD saat  peletakan batu pertama pembangunan Gedung Universitas Widya Mataram. (ist)
Mahfud MD saat  peletakan batu pertama pembangunan Gedung Universitas Widya Mataram. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di masa Revolusi 4.0 yang didominasi oleh teknologi dan digitalisasi, perguruan tinggi harus menjadi benteng budaya yang menjaga eksistensi jati diri bangsa. 

Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Minggu (5/9/2021). 

"Pada era dimana budaya sangat beragam, berbagai belahan dunia akan mudah saling terhubung dan saling mempengaruhi. Tidak banyak perguruan tinggi yang menasbihkan dirinya sebagai perguruan tinggi berbasis budaya. Dari sedikit kampus yang berbasis budaya tersebut, satu diantaranya adalah Universitas Widya Mataram di Yogyakarta," ujar Mahfud MD selaku Ketua Yayasan Mataram. 

Mahfud menegaskan, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang punya budaya adiluhung, yakni budaya unggul yang penuh kehalusan budi, kesantunan, gotong royong, keindahan, dan religiusitas

"Di era digital ini, bangsa kita harus mampu mempertahankan ruh dan nilai-nilai adiluhung bagi kemanusiaan dari masuknya budaya asing seperti hedonisme, liberalisme, dan rasionalisme," papar Mahfud.

Bagi Mahfud, rasionalitas dan wawasan rasional memang penting, tetapi rasionalisme berbahaya bagi kehidupan manusia. 

Mahfud menegaskan, rasionalisme berangkat dari asumsi bahwa yang benar itu hanya yang logis, masuk akal, bisa diuji melalui ekspremin, atau bisa dihitung.

Sedangkan wawasan rasional atau rasionalitas bagi bangsa Indonesia, tak mengurangi penghargaan akan pentingnya akal yang harus didukung dengan eksperimen dan pembuktian logis. 

"Pembuktian logis itu penting, tetapi disamping itu harus didasarkan pada keimanan kepada Tuhan, kepekaan nurani, ketulusan budi, moralitas, gotong royong dan estetika," tegas Mahfud. 

Selain berbasiskan nilai-nilai budaya, di kampus baru Universitas Widya Mataram ini juga akan dibangun “religious center” yang mengakomodasi aktivitas religius semua agama yang diakui di Indonesia. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT