JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Partai Demokrat DKI Jakarta turut memeriahkan dua dekade HUT ke-20 Tahun Partai Demokrat, dengan sejumlah lomba secara virtual.
Lomba yang digelar selama bulan Agustus itu diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kategori.
Sedikitnya, ada 29 juara yang telah berhasil diseleksi panitia lomba.
Nantinya, para juara ini akan diikutsertakan dalam puncak peringatan HUT Partai Demokrat ke-20 di JCC, Senayan, Jakarta bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Santoso mengatakan, Pandemi Covid-19 membuat kader-kader Partai Demokrat turut berinovasi saat merayakan dua dekade Partai Demokrat.
"Partai Demokrat berupaya melakukan inovasi, menyelenggarakan kegiatan dalam memeriahkan HUT Partai Demokrat secara virtual, maupun kegiatan lain di masyarakat yang bersifat menyesuaikan saat pandemi terjadi," terangnya, Jumat (3/9/2021).
Santoso mengapresiasi setiap peserta lomba karena telah ikut memeriahkan dua Dekade Partai Demokrat.
Dia meyakini, keikutsertaan para peserta dalam lomba itu tidak hanya mengejar hadiah, namun menjadi bagian dari kecintaan terhadap partai berlambang mercy ini.
Anggota Komisi III DPR RI ini mengungkapkan, Partai Demokrat DKI Jakarta juga telah melakukan sejumlah kegiatan yang bersifat sosial dan kemanusiaan.
"Ada bentuknya vaksinasi, bantuan untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri, dan setelah ini masih ada tugas dari panitia yaitu melaksanakan bulan bhakti Partai Demokrat serentak di seluruh Indonesia, termasuk di DKI Jakarta," jelasnya.
Ketua panitia pelaksana Partai Demokrat, Mujiyono mengungkapkan, pihaknya menerima ratusan karya dari kader dan Partai Demokrat dalam perlombaan itu.
Sedikitnya, ada 9 kategori yang diperlombakan.
"Ada lomba menyanyi, lomba menulis umum dan jurnalis, lomba fotografi umum dan jurnalis,karikatur, melukis, video pendek dan lomba desain merchandise," katanya.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta ini memastikan, pemenang lomba merupakan keputusan dewan juri yang didatangkan secara independen dari unsur tokoh, pakar dan akademisi. (deny)