ADVERTISEMENT

Yusril Ihza Mahendra Kecam Demokrat: Tanpa Tanda Tangan Saya, Tidak Akan Pernah Ada Presiden yang Namanya SBY!

Jumat, 24 September 2021 16:53 WIB

Share
Yusril Ihza Mahendra Sebut Dirinya Berjasa Dalam Terpilihnya SBY Sebagai Presiden (Foto: Istimewa)
Yusril Ihza Mahendra Sebut Dirinya Berjasa Dalam Terpilihnya SBY Sebagai Presiden (Foto: Istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB)Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa tanpa adanya jasa dari partainya saat ini maka Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemungkinan besar bisa gagal menjadi Presiden di 2004 silam.

Hal tersebut disebut lagi oleh Yusril setelah elite Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan bahwa Yusril sempat mengakui validitas dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Demokrat yang sudah disahkan saat kongres Maret 2020.

Akan tetapi kini posisinya sudah berbalik, di mana Yusril bakal menjadi kuasa hukum dari pihak empat mantan kader Partai Demokrat yang akan mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung (MA) terhadap AD/ART partai tersebut.

"Secara hukum AD/ART PD tahun 2020 sampai hari ini masih sah berlaku. AD/ART itu baru dinyatakan tidak sah,” ujar Yusril kepada wartawan, Jumat (24/9/2021).

Yusril menyebut bahwa AD/ART Partai Demokrat hanya bisa dinyatakan tidak sah apabila Mahkamah Agung sudah menerima judicial review yang akan pihaknya ajukan.

“Tidak berlaku jika nanti, seandainya MA mengabulkan judicial review ini," tambahnya.

Selain itu Yusril menyebut bahwa keputusan MA tidak akan berlaku retroaktif dan akan tetap disahkannya putra Yusril yang maju di Pilkada Belitung Timur 2020.  

"Sebenarnya, tanpa dukungan Partai Demokrat pun, anak saya sudah lebih dari cukup kursinya untuk maju sebagai calon bupati," imbuh Yusril.

Lebih lanjut, Yusril juga menekankan bahwa sebenarnya dukungan yang sudah diberikan PBB saat SBY maju di Pilpres 2004 sudah sangat maksimal.

Bahkan dia menyebut apabila tanpa adanya tanda tangan dirinya, maka tidak akan ada nama SBY tercantum sebagai presiden dalam sepanjang sejarah Republik Indonesia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT